Chapter 31

1.9K 76 0
                                    

Ah bete nih. Masa gak divote gak komen🥺 kalian tegaaaaa!!!!!

















🌧️
🌧️
🌧️

"Karel" Lirihnya tergugu, tangannya terasa dingin secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karel" Lirihnya tergugu, tangannya terasa dingin secara bersamaan.

Mata Binar melebar tatkala senyum kecil terurai dari bibir Karel, tanpa Binar duga, Restu berbalik dan berdiri disebelahnya.

Restu mentap tenang Karel didepannya, keduanya bersitatap seolah sorot mata keduanya berbicara. Seperti mengeluarkan api amarah dari sana, Binar tak bisa berkutik, kedua Pria ini berubah bak musuh bebuyutan, Karel dengan mata tajam dan dingin, Restu pun bersama keseriusan nyata di wajahnya.

"Apa?" Tanya Restu datar.

Karel belum juga berbicara, mata cowok itu melirik sesaat pada Binar yang sekarang memilih menunduk memandangi sepasang sepatunya.

"Lo ini..." Karel berhenti sejenak, matanya begitu lekat memandang Binar.

"Siapa?"

Mendengar begitu besar tanda tanya di getaran suara Karel, lantas wajah Binar terangkat. Memandang Karel tidak mengerti, Restu disebelahnya menatap keduanya bergantian.

Bingung.

"Maksud kamu?" Binar maju selangkah guna mendengar Karel lebih jelas lagi, berdiri tepat di depan Karel.

Pria itu tidak memancarkan kebingungan yang berarti, yang ada rautnya dingin dan tajam.

Lalu... apa maksud Karel?

Dalam sekali kedip, Karel berubah tersenyum miring. Bulu kuduknya sampai meremang dibuatnya.

Ada apa ini? pikirnya, ia tak tahu apa sebab Karel seperti ini. Biasanya Pria ini mengabaikan dirinya, bahkan tak sudi satu ruangan dengannya walau hanya sebentar saja.

Dan sekarang cowok ini berdiri tepat di depannya, menanyakan sesuatu yang cukup mampu membuatnya bertanya-tanya.

"Lo penasaran tentang hubungan gue ke Binar?" Restu angkat bicara, sekarang Karel beralih menatap Restu.

Bay the way... Karel belum tahu... perihal Restu yang tahu hubungan Karel dan Binar.

Sepertinya, Pria ini terlihat mulai penasaran akan Binar, ia akan mencoba memancing Karel.

"Gak sama sekali" Sahut Karel datar.

"Terus kenapa lo tiba-tiba berdiri di sini?"

"Mau gue-lah"

"Gelagat lo kek suka ke adek gue"

Karel tersenyum miring, suka? Apa iya model penasaran seperti dirinya ini bisa dikatakan suka? Cih... Definisi Pria ini tentang suka aja cetek sekali, mana ada Pria berpengaruh seperti dirinya menyukai gadis miskin seperti Binar? Meski pun cewek ini adalah tunangannya.

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang