[TAMAT DAN PART LENGKAP!]
[FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA!]
Jadi seorang Babysitter untuk tiga anak kembar? Apalagi mereka yang sangat hiperaktif, terkadang membuat Cerysha kewalahan. Pagi sampai malam harus selalu ada bersama Triplets. Kini Triplet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading, semuanya. Bacanya santai aja, ya.
CHAPTER INI, FULL PART ALVIN DAN CERYSHA.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!💜 ______________________________________
Cerysha dan Alvin kini tengah berada di kasur kamar mereka, hanya berdua. Nazran meminta tidur dengan ketiga Kakaknya, jadi malam ini, Nazran tidur di kamar Triplets.
Kedua insan itu berbaring di ranjang dengan selimut hangat yang menyelimuti tubuh kedua insan itu. Memeluk satu sama lain, saling memberi kehangatan untuk kedua tubuh itu. Malam yang dingin, ditemani dengan hujan deras yang sedang membasahi bumi.
Akhir-akhir ini, mereka memang tidak punya banyak waktu untuk berdua. Dimana kerjaan kantor Alvin yang menumpuk, lelaki itu juga sangat sering kerja lembur. Cerysha yang selalu sibuk dengan pekerjaan rumahnya, belum lagi dia harus mengurus dengan teliti keempat anaknya.
“Udah berapa hari, kita nggak ngeluangin waktu buat berdua?” tanya Alvin menatap istrinya yang sedang memejamkan matanya, dia tidak tidur, hanya menikmati pelukan sang suami.
“Hm... Nggak tau. Kita terlalu sibuk, sampe nggak nyadar kalo kita jarang berduaan kaya gini.” Cerysha balik menatap mata suaminya.
Lelaki itu mengusap kepala sang istri dengan penuh kelembutan. “Maaf, sayang. Kerjaan aku banyak banget di kantor. Padahal sebagian pekerjaan aku, udah aku serahin ke Revan. Tapi entah kenapa, selalu numpuk setiap hari.”
“No problem. Kamu kerja kan buat cari nafkah untuk kita, aku, kamu sama anak-anak.” Cerysha tersenyum sambil mengelus rahang tegas nan tajam milik Alvin itu.
“Aku minta sama kamu ya, kalo kamu merasa ada yang nggak nyaman tentang apapun, bilang ke aku. Tolong, jangan dipendam sendiri.” lontar Alvin.
“Iya, sayang.”
“Kamu cape, ngurus Triplets sama Naz?” Alvin bertanya kepada istrinya. Alvin sangat sering melihat wajah lelah dan letih Cerysha saat mengurus keempat anaknya. Apalagi dia harus mengurus satu rumah besar ini.
Mulut Cerysha berkedut, senyuman manis terpampang di wajahnya. “Aku itu sekarang, seorang Ibu. Ngurus anak-anak itu kewajiban aku. Kalo ditanya cape apa nggak, pasti ada capenya, apalagi aku harus hafal dan peka sama apa yang mereka mau. Ada capenya, tapi bahagianya lebih banyak. Pokoknya gitulah, bahagia banget kalo ngeliat anak-anak itu seneng.”
“Makasih ya, kamu udah mau bantu aku ngerawat Triplets. Dan makasih juga karena kamu nggak pernah membeda-bedakan Triplets sama Naz. Aku bersyukur banget punya kamu, Cer.” jujur Alvin.
“Aku sayang banget sama Triplets, juga Naz. Walaupun Triplets bukan anak kandung aku, tapi aku ngerasa mereka itu malaikat kecil yang Tuhan kasih buat aku.” balas Cerysha.
Alvin setengah bangkit dari baringannya, kemudian menatap wajah cantik istrinya yang sepertinya sama sekali tidak menua. Sungguh, Cerysha berkali-kali lipat tambah cantik bahkan setelah melahirkan Nazran.