HAPPY READING GAYS! JANGAN LUPA VOTE YA, LOVE YOU!💗
______________________________________Setelah ricuhnya akibat perbuatan Nala yang melempar salah satu sepatu Deo ke panggangan daging, kini Barbeque-an pun masih berlanjut.
Sedari tadi Deo masih saja menatap tajam ke wajah Nala dengan bibir yang dilengkungkan ke bawah. Dia kesal, padahal sepatu itu baru dia beli seminggu yang lalu di Pasar Tanah Abang.
Walaupun harga sepatu itu murah, bahkan diskon, tapi dia sangat menyukai sepatu itu. Lihat saja, Deo tidak akan menjadi guru untuk Nala lagi.
Nala balik menatap Deo dengan pipi yang menggembung, dia sedang memakan nasi dengan Ayam bakar. Pipi dan mulut yang sudah belepotan karena banyaknya makanan yang dia makan di meja itu.
"Om Deo, kenapa liat Nala gitu banget?" tanya Nala bingung, dia salah apa? Padahal dia sedang nikmat makan.
Deo mendengus. "Sepatu Om Deo, kamu bakar!" kesalnya kepada Nala.
"Lagian cepatu nya udah butut. Nala kila ndak ada yang punya, jadi Nala bakal aja." balas Nala.
"Bukan butut! Modelnya emang kaya gitu!" kesal Deo.
"Oh..." Nala hanya mengangguk-ngangguk.
Mata Deo membulat, hanya 'Oh' reaksi yang Nala berikan?
"Gantiin sepatu Om Deo!" pinta Deo ngegas.
Nala berpikir-pikir. "Oke, nanti Nala gantiin. Nala punya sepatu walna pink, ada boneka kecil na, bisa nyala juga. Om Deo mau? Pasti lucu deh kalo dipake Om Deo."
Deo tentu saja menolak. Masa iya, Deo yang tampan dan kaya ini memakai sepatu anak kecil. Bisa jatuh harga dirinya.
"Alvin, gantiin sepatu gue yang anak lo rusak, cepet." cap Deo kepada Alvin yang sedang meminum soda.
Alvin berdecak. "Berapaan emang harganya?" sahut Alvin.
Deo berfikir keras. Sebenarnya harga sepatu yang dia beli di Pasar Tanah Abang hanya 200 ribu, itu pun diskon 50 ribu. Sepertinya kali ini dia akan berbohong, tidak apalah.
"Lo mau tau harganya? Harganya 5 juta! Itu sepatu limited edition, cuma ada 1 di dunia ini." kata Deo menyombongkan dirinya sekaligus berbohong.
Alvin hanya mempercayainya dan menganggukkan kepalanya.
"Coba liat sepatunya." Fara menyambar pembicaraan Alvin dan Deo.
Deo lantas memberikan satu sepatu yang tersisa itu kepada Fara. Fara menerimanya, kemudian mulai menelitinya. Lima menit kemudian dia tertawa.
Deo heran, ada apa dengan wanita itu. "Kenapa ketawa-ketawa gitu?"
Fara menghentikan tawanya. "Pasti Kak Deo beli sepatu ini di Pasar Tanah Abang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL BABYSITTER [END]
Humor[TAMAT DAN PART LENGKAP!] [FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA!] Jadi seorang Babysitter untuk tiga anak kembar? Apalagi mereka yang sangat hiperaktif, terkadang membuat Cerysha kewalahan. Pagi sampai malam harus selalu ada bersama Triplets. Kini Triplet...