semangat semangat oke oke semangat semangat oke ,,,,,yosh yok vote yok
Saya harap cerita saya di chapter ini gak banyak kata² typo
☜☆☞☜☆☞Malam pun berganti dengan pagi
Pagi hari ini terasa cerah untuk melakukan aktifitas yang baik, tapi tidak untuk Adira.Dia hanya bisa melihat Bunda nya yang hanya terdiam sambil memegang Bunga yg Adira berikan semalam.
Walau pun Adira juga harus melakukan tugas nya setiap hari yaitu bersekolah.
"bund Adira berangkat ke sekolah dulu yh"
"....."
Adira hanya tersenyum, dia hanya ingin ikhlas pada takdirnya, dia yakin kalau suatu saat nanti pasti bunda nya akan sembuh.
"yaudah nanti Bunda jangan lupa makan yah bund"
"Adira pamit"
Saat Adira keluar dia langsung saja menelfon seseorang untuk menjemputnya.
Tadi Adira pergi membawa mobil, tapi karna dia mengira mempunyai orang yang bisa dia andalkan ,jadi dia telfon saja orang itu.
Saat dia menelfon
orang itu mengangkat nyatersambung
"Rif jemput gue dong"
"apaan sih lo gak usah lebay deh "
"lo kenapa sih, kan gue cuman nyuruh lo buat ngejemput gue "
"gue lagi sibuk"
"sesibuk apa sih lo sampe sampe gak bisa ngeluasin waktu buat gue pacar lo!!".
panggilan pun di matikan oleh Adira sudah cukup muak dia dengan Ayah nya tadi malam, sekarang bahkan pacarnya pun membuat mood nya tidak baik.
"kesel banget sih, pen pulang ke rumah juga malas banget ketemu sama Nenek lampir"
"ahh atau gue ke bang rayhan aja kali yh?" pikir Adira.
Tanpa pikir panjang Adira pun berangkat menggunakan mobil nya untuk menuju ke kantor Rayhan yang berstatus sebagai saudara kandung nya.
Sekitar 30 menit Adira pun sampai di depan kantor Rayhan dan memasuki kantor tersebut.
Beberapa karyawan yang melihat Adira juga hanya tersenyum ramah kepadanya.
Nampak nya semua karyawan disitu sangat sibuk.
Semasuknya di ruangan Rayhan, tak habis fikir Adira melihat Abangnya yang sedang berkutat dengan laptop dan berkas berkas yang menumpuk di atas mejanya.
"gak usah terlalu serius juga kali ngeliatnya"sahut Adira di tengah tengah keheningan tersebut.
Mendengar suara yang sangat familiar di telinganya Rayhan pun menoleh, melihat Adira yang sudah bersandar di dinding di dekat pintu.
"napa lo kesini, kurang uang bulanan lo?!" jawab Rayhan dengan wajah di tekuk.
"santai aja kali muka lo, kek udah sekarat aja"
"iya lah sekarat orang di rampokin sama adek sendiri!"singgung Rayhan kepada Adira.
"lah, masih untung gue yang ngerampok lo, lagian yah lo juga gak pernah ngejenguk Bunda , urusan kantor lu lebih penting yah?.
"dua dua nya penting bagi gue!!, jadi lo gak usah ngomong hal² yang berulang ulang".
"huft....bunda apakabar"tanyanya rayhan lagi yang mencoba menghentikan keheningan
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA LUKA
Teen FictionSeperti kisah Ada luka, Adira tidak mengetahui apa makna dari kesetiaan itu Dan dia tidak ingin tahu Gak usah panjang panjang deskripsi nya , ntar kalau ceritanys udah selesai baru Yoks di vote end shere