Seusai nya keluar dari ruangan dokter Adira langsung pergi untuk membayar administrasi karna tidak lucu jika Adira pergi tanpa membayar bisa bisa dia dikira maling.
Jika ada yang bertanya tentang kaki nya
Lumayan lah kaki Adira sekarang sudah agak membaik.
Untung nya Juga paku nya tidak berkarat."Emm mbak ngeliat cowok yang tadi bawa saya Kesini gak?"tanya Adira kepada mbak kasir yang tadi membantu nya.
"tadi orang yang ngantar mbak Kesini, nitip pesan sama mbak dia bilang lagi cari makan"
"Ohh disana yah mbak"tunjuk Adira di salah satu kantin
"iya mbak"
"yaudah ini saya bayar biayanya, makasih"
Saat sudah berada di kantin rumah sakit itu Adira langsung mencari orang itu dengan menandai baju nya.
"eh tadi tuh orang make baju hitam yah?, Kek kenal gue sama orang tadi" pikir Adira.
Dan tidak lama saat Adira melihat lihat ke seliling nya dia melihat bentuk bentuk yang sama persis dengan Pria itu.
"nah tu pasti dia" tanpa berfikir panjang dia langsung mendekati pria itu dengan penuh rasa jahil.
Entah mengapa Adira seperti ini,ahh mungkin saja pria itu sama ngeselinnya seperti Adira.
Tapi versi beda.
Tapi saat melihat seorang Pelayan ingin mendekati meja itu dia segera menahan Pelayan itu.
"mbak itu mie ayam nya buat dia yah?" tunjuk Adira di meja pria itu.
"iya mbak,saya pengen nganterin makanannya"
"yaudah mbak masuk lagi Trus buatin saya mie ayam lagi satu yah, di meja cowok itu"tunjuk Adira.
"satu Nya kasihin yang super pedas yah mbak "
"nanti yang pedes kasih ke cowok itu, tapi jangan bilang kalau itu dari saya"
"siap mbak silahkan di tunggu yh makanan nya"
Adira pun mengangguk dan pergi mendekat kearah pria itu.
"door"
"pintu"seakan Dilan tidak kaget dengan kemunculan Adira, dia malah menjawab nya dengan bahasa inggris.
"dih sok pinter bahasa inggris lo"
"emeng pinter"jawab Dilan entang.
"yaudah deh Iya, gue boleh duduk gak, kasihan kaki gue sakit"gurau Adira sebenarnya dia menunggu Dilan menyuruh nya duduk tapi Dilan dari tadi tidak peka.
"duduk aja tuh kursi juga bukan punya gue, gak ada setannya juga"
"terserah lo deh capek gue ngomong ama lo"pasrah Adira.
"gada yang nyuruh lo buat ngomong ama gue."
"eh bentar tapi bener aja kan kalau lo yang nolongin gue tadi? "
"hm"
"nama lo siapa?"
"Dilan"
"sekolah di mana, gue kayak pernah ngelihat lo, sumpah"ucap Adira sambil menaikkan ke dua jarinya...
Dilan yang mendengar Adira berkata jujur itupun menyentil jidat Adira pelan
"ish apaan sih"ucap Adira memegang jidatnya
"lo tuh masih muda tapi udah pikun aja"
"yang bilang gue tua siapa tuan?"
"jawab dulu pertanyaan gue lo sekolah di mana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/307643898-288-k458932.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA LUKA
Novela JuvenilSeperti kisah Ada luka, Adira tidak mengetahui apa makna dari kesetiaan itu Dan dia tidak ingin tahu Gak usah panjang panjang deskripsi nya , ntar kalau ceritanys udah selesai baru Yoks di vote end shere