PROLOG

8 3 0
                                    

ARUL



"Kue-kue apa yang narsis?"

"Kue cucur?"

"Bukan!"

"Kue bantal?"

"Lo pikir mau tidur!"

"Gak tau, deh."

"Kue putu. Sebelum makan putu-putu dulu..."

"JIAAAAHHH...."

"Kacang-kacang apa yang mahal?"

"Gak tau."

"Pada nyerah, nih? Jawabannya kacang tanah."

"Kok bisa?"

"Per meter harga tanahnya berapa?"

"Wkwkwk lucu juga lo."

"Orang jatuh cinta pasti hatinya berbunga-bunga. Masalahnya itu bunga halal apa bunga riba?"

"Jiaaah, gaje lo."

"Tebak-tebakan lo kayak omongannya Arul. Bikin frustasi!"

Gue yang punya nama ujug-ujug disebut jelas gak terima! "HEH, ALBAST!?" ucap gue seraya berdiri dan menggulung lengan.

"Ssstt..." Ardhi memberi isyarat. Dia mengedikkan dagu. Gue sontak buru-buru benerin baju dan rambut sebelum noleh ke belakang.

Masyaallah.

Hou byutiful si is!

Oke, gue bakal kenalin sama bidadari 11 MIPA 5 ini. Cewek jangkung dengan kacamata yang bertengger di hidung mungilnya. Kalo senyum semanis fruktosa—katanya Alnast, si anak IPA—belum lagi lesung pipinya yang muncul malu-malu.

Namanya Haidar. Dia lagi jalan kembali ke kelas sehabis ngantin sama temen-temennya. Iya, emang setahu itu gue!

Akan gue kasih satu alasan kenapa gue bucin banget sama dia. Meskipun dia gak menonjol kayak temen-temennya.

Adia, biasa dipanggil Bos. Cewek galak yang kemana-mana bawa ketapel. Gue saranin jangan cari gara-gara sama dia kalo gak mau kepala lo bolong-bolong.

Sita, cewek yang berjalan di ujung kanan. Kata temannya, dia itu yang paling pemalas, tapi juga yang paling pinter.

Eliza, cewek yang berjalan di tengah. Dia gak ada bedanya sama Adia. Cewek bar-bar itu pemegang sabuk hitam karate.

Faza, si cewek mungil yang cantik banget. Nasibnya sama kayak gue. Dia lagi suka sama temen sekelasnya. Namanya Rama, si jenius 11 MIPA 5. Selengkapnya bisa kalian baca di BBS (4) : SOPIR—ZONE.

Kalo Haidar, cukup satu kata aja. Gak neko-neko. Manis! Cukup buat gue kepincut sama dia.

Setelah memastikan mereka benar-benar masuk ke dalam kelas dengan selamat, gue kembali menatap teman-teman gue.

"ARDHI, gue gak bisa tinggal diem aja. Malam ini gue bakal chat dia!"

Gue memandang nomor ponsel Haidar yang lebih dari sebulan ngelumut di hp gue—yang ngomong-ngomong gue dapet dari Ardhi, sang ketua kelas 11 IPA 5.

"Nah, gitu dong!"

"Semangat, bro!"

Si kembar, Albast dan Alnast menyemangati gue seraya tos ala-ala cowok keren.

Inilah keseharian gue, setiap istirahat harus nangkring di depan kelas 11 MIPA 5 dengan harapan di notice doi. Tapi mulai hari ini gue bakal maju! Gue bakal buat perubahan! Gue bakal gerak!

Nama gue Arul. 11 IPS 3. Jangan bilang gue gak gentle. Gue cuma memastikan dia available sebelum berjuang!

***

Wattpad Trailer Boediman Spesial Series: Mystery Thriller.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BBS (5) : FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang