•
•
•
Happy reading
Ini cerita kedua aku, semoga suka ya.Aku tidak lemah, hanya hancur. Kenyataan yang tidak pernah aku inginkan terjadi. Kenyataan yang tak pernah aku bayangkan datang begitu saja.
Hidup sangat sulit untuk di tebak
Dan takdir sangat susah untuk di terima.-Aldeon Gendra Mahardika.
•••Pagi ini Azel akan bersekolah di SMA Cempaka putih, apa pun yang akan ia terima nantinya ia ikhlas, ia akan membantu Alga mencari orang yang selama ini ia cari. Dia sedikit risih pada siswa siswi yang menatap nya belum lagi abang nya yang terus merangkul dirinya.
"Bang, itu mirip banget sama si Alga." Azel berbisik pada Aksa.
"Udah diem, entar mereka curiga Lo gitu. Intinya kita bersikap biasa aja"
Mereka memasuki ruang kepsek dan setelah beberapa menit berbicara mereka sudah di beri kelas untuk di tepati,"Bang kok kelas kita jauh banget sih!" gerutu Azel.
"Udah elah terima aja, lagian Lo di lantai dua gue di lantai 3 gak beda jauh."
Azel memasuki kelas nya banyak sorak heboh berteriak terutama para siswa, biasa lah gak bisa liat cewe bening dikit, kalau ada cewe cantik bakal lupa sama cewek sendiri.
"Kenalin gue Azelna Clarissa Venta, kalian boleh panggil gue Azel." ucap Azel dengan senyum tipis nya.
"Baiklah, kamu duduk di sebelah Rina ya, Rina angkat tangan kamu." Azel mengangguk lalu berjalan ke sebelah bangku Rina, semoga ia bisa berteman baik.
"Hai, gue Rina semoga kita bisa jadi teman ya." Rina mengulurkan tangannya untuk berkenalan tentu saja di balas Azel.
"Gue Azel, semoga."
Setelah belajar cukup lama siswa siswi SMA Cempaka putih di istirahat kan. Sedangkan Azel ia terus memandangi kantin yang sudah penuh, seperti nya ia tidak akan makan. Dia berbalik memutar tubuhnya untuk kembali ke kelasnya, tetapi
Brukh
"Aduh, mata Lo kemana sih?!" Azel membersihkan debu debu di rok nya. Kemudian ia memandangi cowok yang menabraknya.
"Aduh, Alga! Eh bentar bentar kok bisa nyentuh sih? terus muka Lo gak berdarah lagi. Wah gue senang banget Alga!" Azel terus memutar tubuh cowok itu, senyum nya terus mengembang. Sedangkan cowok itu hanya memandangi Azel datar.
"Gue Deon, bukan Alga!"
Azel menghentikan aksinya ia mengamati wajah Deon, Alga tidak sedang bercanda kan pikirnya?
Azel menggeleng kepalanya cepat, kalau dia Alga kenapa bisa di sentuh? Aduh keknya dia salah orang.Azel cengengesan tidak jelas," hehe maaf ya gue salah orang habisnya kalian mirip banget." cicit Azel memundurkan langkahnya kebelakang, ah rasanya ia sangat malu.
"Bentar!" Deon menahan pergelangan tangan Azel yang ingin pergi.
"Lo bilang gue mirip siapa? Alga? dia siapa?" entah ada apa tiba tiba Deon ingin bertanya.
"Aduh itu temen gue iya temen, muka Lo berdua mirip banget,"
Cuma beda alam lanjut Azel dalam hati nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEON
Teen Fiction"Gue Aldeon Gendra Mahardika, bagi gue gak ada hal yang paling menyakitkan kecuali kehilangan keluarga." Ini kisah dua laki laki yang di pisahkan saat umur 9 tahun, bagaimana kisah mereka? yu langsung baca aja. BUKAN TEMPAT PLAGIAT ⚠️ Start : 6 Ap...