•
•
•
Happy reading
Ini cerita kedua aku, semoga suka ya.•••
Setelah bercerita pada temannya Azel langsung menuju kelas abang nya, saat di depan kelas dua pasang mata sinis memandangi dirinya, sedangkan dia hanya acuh. Sangat seperti tidak peduli tetapi wanita itu membuat nya emosi, bisa kah mata wanita itu biasa saja memandangi dirinya?
"Kenapa mata Lo? mau gue colok? anak baru aja belagu." Azel menatap wanita itu tajam, sedangkan wanita itu hanya mengangkat bahu nya acuh. Kesabaran Azel habis ia menarik rambut wanita itu hingga membuat sang empu meringis kesakitan.
"Gue tanya sekali lagi, kenapa Lo setiap liat gue gitu ha? Lo kira gue takut? gue akan nangis Lo sinis in gitu? haha Lo salah!" Azel menatap tajam wanita itu tanpa berniat melepaskan tangan nya dari rambut wanita itu.
"L-lepasin!"
"Jawab gue sialan! gue gak butuh suara lirih Lo." Azel memperkuat menarik rambut wanita itu sehingga ia tak bisa melawan lagi.
"Lo cheap!"
Azel menautkan kedua alisnya."Asal ngomong ya Lo?" tanya Azel santai membuat wanita itu tambah ketakutan.
"Iya Lo murah! tiap hari lo selalu deketin Aksa, Lo kesini mau nyamperin dia kan?!"
"Lo cuma murid baru di sini, jadi Lo gak tau apa apa!" Azel melepaskan tangannya dari rambut wanita itu kasar.
"Lo suka sama Aksa?" tanya Azel.
"Iya! kenapa Lo mau rebut dia kan? gatel!"
"Yang gatel itu siapa, gue atau Lo?!"
"Aksaaa!!!" teriak Azel saat melihat abang nya mau memasuki kelas sebelah, mungkin bertemu temannya.
Sedangkan Aksa hanya menaikkan satu alisnya, lalu berjalan mendekati Azel. Tak lupa mengelus puncak kepala sang adik lembut.
"Lo kenal dia?" tanya Azel seraya menunjuk wanita di hadapannya itu.
"Kenal, dia kan sekelas gue gimana sih." Aksa menarik hidung adik nya gemas, membuat wanita tadi mengepalkan tangannya kuat, hati nya terasa seperti di hantam ribuan jarum. Laki laki yang ia sukai malah dekat sama cewe lain.
"Lo tau gak? dia nyegat gue terus dia liatin gue sinis. Ngeri gue ke kelas Lo lagi!" ucap Azel seperti sedang ketakutan, padahal ia hanya membuat wanita di depannya ini emosi.
"Lo kenapa?" tanya Aksa dingin, ia tak terima seseorang pun membuat adik nya ketakutan seperti itu.
"G-gue suka Lo!" balas nya sedikit gugup.
"Gue gak!"
Azel tertawa terbahak bahak mendengar balasan Aksa, kasian sekali wanita di hadapan nya ini. Makanya jadi orang jangan terlalu mengejar, tidak semua orang menyukai itu ada juga yang malah ilfeel.
"Lihat lah, abang gue aja gak suka sama Lo jadi Lo gak usah ngejar ngejar, oh iya tadi Lo bilang gue murah? Telinga gue gak salah denger kan? ternyata Lo yang murah!" Azel kembali tertawa, lebih tepat nya tawa mengejek. Ah sudahlah perut nya sakit tertawa terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEON
Teen Fiction"Gue Aldeon Gendra Mahardika, bagi gue gak ada hal yang paling menyakitkan kecuali kehilangan keluarga." Ini kisah dua laki laki yang di pisahkan saat umur 9 tahun, bagaimana kisah mereka? yu langsung baca aja. BUKAN TEMPAT PLAGIAT ⚠️ Start : 6 Ap...