Part 8

41 17 13
                                    




Happy reading
Ini cerita kedua aku, semoga suka ya.

Hari akan terus beganti
Begitupun dengan kesedihan akan
Berganti kebahagiaan.

   -Azelna Clarissa Venta


•••

Hari ini ia terus berada di kamarnya, tidak boleh keluar kemanapun. Siapa lagi kalau bukan abang nya yang melarang nya, malam kemarin sudah cukup abang nya frustasi mencari dirinya.

"Gak enak punya abang posesif!" gerutu nya melihat jalanan yang sudah basah akibat turunnya hujan.

Ia terus berdiri di balkon kamarnya, ingin keluar pun percuma. Melihat sekeliling kamarnya tidak ada keberadaan Alga, apa dia beneran pergi batin Azel terus bertanya tanya.

Ia mengotak Atik komputer nya, Yap ia mencari berita kematian Alga 2 tahun lalu.

"Di ketahui rem mobil yang di kendara korban blong, dan terdapat sebuah pisau kecil di tempat kecelakaan itu." Azel terus membaca artikel itu, ia sedikit heran kenapa bisa mobil yang Alga naiki rem nya blong? dan bagaimana bisa ada pisau di sana? apa pisau itu punya Alga tapi Alga tidak ada cerita sama sekali.

Ia mengambil handphone nya lalu mencari kontak seseorang.

                                          Deon

Azelna
Deon, gue dapat kabar kalau di tempat kecelakaan Alga ada sebuah pisau kecil, dan aneh nya mobil yang Alga kendarain rem nya blong. Aneh gak sih?

Deon
Oke! gue yakin banget kalau abang gue dibunuh.
lihat aja siapa pun dia gue akan balas!

Azel menutup Rom chat nya, ia terus mencari berita itu hingga terdengar suara benda pecah, ia sangat yakin kalau itu piring. Tapi sejak kapan ada piring di kamarnya ia tidak pernah membawa makanan ataupun makan di kamar.

Azel mencari bunyi tadi, ternyata bukan piring melainkan kaca balkon kamarnya yang sudah pecah, terdapat sebuah batu dan diikati kertas, ia mengambil kertas itu lalu memulai membacanya.

Gak usah sok baik mau bantu Dega!
Lo cuma wanita lemah.

Dengan cepat ia memoto kertas itu lalu mengirim nya ke Deon, seperti nya saat ini ia akan di teror! Ia menutup kedua matanya menggunakan tangannya hidup nya mulai tidak tenang sekarang.

"Jangan ganggu gue sialan!" teriaknya melempar batu itu kebawah rumahnya melalui jendela kamarnya yang pecah.

"Gue mau tenang!"

Ting.

+62853××××××××
Lo bantu dia, berarti Lo berurusan sama gue!

Azelna
Terserah gue!

+62853××××××××
Sialan!

Azel memejamkan matanya sejenak, ia sangat lapar tetapi ia malas untuk keluar kamar. Ia mempunyai ide untuk meminta tolong pada Deon, lagian kaca kamarnya pecah pasti bisa Deon mengantar makanannya. Ia mencari kontak Deon lalu meminta tolong, akhirnya Deon mau dan dia kembali merebahkan dirinya.

ALDEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang