Part 12

25 9 6
                                    




Happy reading
Ini cerita kedua aku, semoga suka ya.

"Hidup itu seperti perburuan harta Karun,
Kamu harus memecahkan teka teki
untuk mencapai harta karun tersebut."

                     -Raffael Yudatama


•••

Rafa terus memperhatikan tempat kejadian kematian Alga, ia seperti pernah ke tempat itu. Ia mencoba mengingat ngingat nya, tetapi sangat sulit.

'kecelakaan!'

'dia di pukuli para preman!'

'bawa kerumah sakit!'

'rumah sakit damartangsa paling dekat dari daerah sini! jadi bawa dia kesana'

Rafa memegang kepalanya pusing, kepalanya serasa di hantam ribuan batu, sangat nyeri. Matanya memejam ia terus membayangkan kejadian itu.

'siapa anda?'

'ini mamah kamu sayang'

'bukan kamu bohong kan? Agh kepala saya sakit!'

'panggil dokter cepat!'

"Raf, Lo gakpapa?" tanya Aksa khawatir.

Sedangkan Rafa terus menarik rambutnya, kepalanya berdenyut nyeri,"K-kepala gue sakit! Aksa t-tolong ambilin obat gue di dekat komputer c-cepat!"

Aksa langsung mengambil itu dan memberinya pada Rafa, ia tidak pernah tau kalau Rafa sedang sakit. Lebih baik ia tanya saat Rafa sudah mendingan nanti.

"K-kepala gue sakit saat gue lihat tempat kejadian kematian Alga. Tapi gue serasa pernah ketempat itu." jelas Rafa yang sudah mendingan. Rasa sakit di kepalanya tadi membuat nya pusing.

Tiba tiba kepala Rafa kembali berdenyut nyeri, rasanya ia sangat tidak kuat. Kemudian Aksa, Deon dan Azel tercengo saat melihat Rafa menghempas kan kepalanya Kedinding, hingga membuat bercak darah di sana.

"RAFA!!" bentak Aksa.

"Kepala gue sakit," jawab Rafa lirih. Ia sedang tidak berbohong kepalanya benar benar sakit.

"Lo sudah tau sakit, kenapa Lo hantamin ke dinding ha?!" tanya Azel sedikit membentak, apa Rafa tidak bisa berfikir dengan sempurna pikirnya.

Bukannya menjawab tiba tiba tubuh Rafa terjatuh ke lantai, ia pingsan begitu saja. Dengan cepat Aksa dan Deon mengangkat nya membawa ke salah satu kamar yang mereka tempati sekarang.

"Dia kenapa ya? gue ngerasa kalau di sakit, tapi selama gue temenan sama dia gak pernah dia gitu." ucap Aksa terus memandangi Rafa.

"Mungkin lagi kecapean." sahut Deon.

"Gak mungkin! Lo gak liat apa dia sampe teriak teriak terus itu narik rambutnya, gue yakin banget kalau Rafa sakit! mungkin kita jarang lihat karna ketemu pas di sekolah doang dan ngumpul pun jarang!" ucap Azel yang tak terima ucapan Deon, apa mereka tidak sadar kalau Rafa itu beneran sakit! berbeda dengan kecapean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang