Matahari semakin bergerak ke arah barat dan sore telah melambaikan tangan. Elena terbangun ketika pintu diketuk berulang kali. Seseorang memanggil-manggil namanya, meminta untuk cepat dibukakan pintu. Elena langsung membuka matanya, itu suara Morgan. Elena menatap pintu dengan takut.
"ELENA BUKA!" kata Morgan.
Pria itu seperti sengaja berteriak sepuas hati, sebab tidak akan ada yang bisa mendengar teriakannya selain Elena. Kamar Elena terletak di paling ujung lorong lantai dua, jauh dari kamar anggota keluarga yang lain.
"ELENA!!"
Elena terkejut dan segera membuka pintunya. Hanya sedikit. Morgan terlihat marah.
Elena bertanya, "Ke--kenapa?"
"Minggir!" Morgan menubruk tubuhnya untuk bisa masuk ke kamar.
Elena membuka pintunya lebar-lebar.
Morgan bertanya dengan nada keras, "Jadi ... apa mereka berhasil melakukannya?!"
Elena mengernyit, bingung.
"Laki-laki dari Majesty itu. Ayah bilang kau mengalami pelecehan."
Elena menggeleng. "Seseorang telah menolongku."
"Bagus!" Morgan tersenyum lebar, "jika mereka berhasil, aku akan sangat malu karena kalah dari mereka."
Elena muak. "Apa wanita-wanitamu tidak cukup untukmu? Kau serakah!"
"Sialan kau menyebutku begitu. Masih untung ada yang tertarik padamu!"
Aku memilih tidak disukai laki-laki manapun, daripada hanya untuk nafsu. Batin Elena.
Morgan melangkah mendekat, Elena terkesiap dan melangkah mundur. Menatap Morgan memberi peringatan. Morgan memegang kedua pundaknya dan menariknya mendekat ke kasur. Morgan mendorong Elena hingga terbaring di kasur. Elena meronta-ronta saat Morgan mencoba lebih membungkuk padanya.
"Jangan! Jangan! Morgan! Lepaskan!" teriak Elena, "Tolong! Ayah! Ayah! Ibu! Tidak!"
Perbuatan James dan lima kawannya merasuki pikiran Elena. Membuatnya semakin terpancing dalam ketakutan. Morgan hanya tertawa melihat ketakutannya. Tiba-tiba Fisnik datang dan menarik Morgan dari Elena. Elena sudah senang dan berpikir Morgan akan dapat pukulan, tapi ternyata tidak.
"Keluar Morgan," ucap Fisnik.
Morgan menatap Fisnik dengan takut dan melirik Elena. Kemudian Morgan melenggang pergi. Fisnik mendekat, mengusap kepala Elena.
"Kau baik-baik saja?" tanya Fisnik.
Elena menggeleng. "Ne--nein, FisnikVater! Ka--kau lihat apa yang .. a--apa yang dilakukan Morgan."
▪︎(Tidak. Ayah)
Fisnik diam.
"Dia .. di--dia seperti James dan teman-temannya. Tap--tapi putramu lebih buruk!"
Fisnik menarik tangannya dari kepala Elena. Elena menatapnya tidak mengerti, kenapa Fisnik tidak bereaksi seperti seharusnya. Marah dan malu, karena perbuatan senonoh putranya. Elena mengambil kesempatan, ia membeberkan perbuatan Morgan padanya selama ini. Fisnik mendengarkan, tapi tidak mengatakan apa-apa. Melihat Elena pun tidak. Setelah itu Fisnik berbalik untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OWNED by a DON (Mafia Romance)
RomanceKecelakaan di pegunungan Alpen, membuat remaja bernama Elena diculik oleh Mafia Don yang memiliki ambisi besar padanya. Ditandai oleh Don Ruschel sejak pertama pertemuan tidak sepenuhnya menyenangkan. Hidup bersama bos besar mafia seperti dia seakan...