× PART 08 - Brought By Him ×

6.2K 630 180
                                    

Akibat kecelakaan itu, Elena mendapat luka-luka dan hipotermia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akibat kecelakaan itu, Elena mendapat luka-luka dan hipotermia. Dokter sudah menanganinya dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Pandangan Ruschel tidak lepas dari sosok gadis yang terbaring lemah di hospital bed. Alat-alat penunjang kehidupan melekat ditubuhnya. Suara dari electrocardiogram terus berbunyi menandakan raga masih bersama jiwa. Ruschel mendekat, mengelus kepala Elena dengan lembut. Kemudian ia meninggalkan ruang rawat inap kelas VIP itu. Di luar, Balthis dan Hetsey, kekasihnya menunggu. Kemunculan Ruschel membuat keduanya bertanya apakah Elena sudah siuman.

"She's still asleep," jawab Ruschel. Kedua matanya tampak kosong.

"I'll find a drink for you both." Hetsey melenggang pergi.

Ruschel duduk di bangku.

Balthis berkata, "Aku sudah bicara soal Elena pada kepala tim penyelamat, dia bilang dia tidak akan membocorkannya. Aku juga sudah bicara pada pihak bandara dan dipastikan maskapai itu akan dihentikan."

"Fuck that plane! Jika Elena sampai tidak selamat, aku akan menghancurkan bandara itu juga!" hardik Ruschel. Balthis menebak dibalik masker, mulut Tuannya itu pasti geram sekali.

Ruschel menghela napas berat dari hidung. "Beritahu Fisnik. Dia pasti sudah dengar tentang kecelakaan itu dan panik mencari tahu keadaan Elena."

Anggukan kepala ditunjukan Balthis sebagai tanda mengerti. Sebenarnya Ruschel tidak ingin melibatkan Fisnik lagi, mengingat apa yang pernah orang itu lakukan pada Elena. Namun mengingat Fisnik adalah Ayah sambung Elena, juga menyayangi Elena, Ruschel sedikit mengalah.

The next morning ...

Berjam-jam Elena tidak sadarkan diri, saatnya ia membuka mata. Kelopak matanya terbuka perlahan, cahaya pagi membuat manik matanya semakin bersinar indah. Elena meringis merasakan kepalanya yang sakit dan tubuhnya terasa pegal. Ia mengedarkan pandangan. Melihat ruangan ini, ia sudah tahu dimana kini ia berada. Bayangan kecelakaan berputar dibenaknya, membuat ketakutan itu kembali menyentuh hatinya. Elena juga teringat nenek itu. Salah satu sudut matanya mengalir air mata. Ia menggerakan tangan kanannya dan tidak sengaja menyentuh sesuatu yang lantas membuat tubuhnya terpaku.

Elena menoleh ke kanan, ia terkejut melihat seseorang berada di samping ranjangnya. Orang itu tidur dalam posisi duduk. Kepalanya bersandar di tepi ranjang. Melihat pakaian serba hitam itu, Elena teringat sesuatu yang terjadi di antara pegunungan Alpen. Beberapa pengawal datang kepadanya dan seorang pria bermata indah mengangkat tubuhnya dari dinginnya salju. Elena menaikan tangannya dari lengan pria itu, ia ingin mengatakan sesuatu namun mulutnya tertahan karena alat medis. Melihat pria itu mulai bergerak, jantung Elena berdetak kencang dan gugup. Ruschel mengusap matanya dan terkejut melihat Elena sedang menatapnya. Ia segera berdiri dan menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Hey, aku senang melihatmu sudah bangun," ucap Ruschel. Sorot matanya terbesit kebahagiaan.

Suaranya ... seperti Tuan misterius itu, batin Elena sambil mengingat ketika pria tidak kenal menolongnya dari James dan teman-temannya.

OWNED by a DON (Mafia Romance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang