× PART 38 - Butterflies In The Master Bedroom ×

1.5K 253 48
                                    

Kegilaan Don Ruschel masih belum diterima oleh benak Elena. Pikirannya tidak bisa lepas dari alam bawah sadar. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Sepulang sekolah gadis itu dikejutkan dengan bebasnya Ruschel. Lalu membawanya ke tempat yang jauh dan ternyata kejutan yang Ruschel buat bukan hanya sampai di katedral. Di atas altar, lembaran baru hidup Elena terbuka. Kini dia adalah istri seorang pria berbahaya, sang bos mafia Goncalve.

Elena menepuk pipinya dengan cukup keras. "Awh! Sial, aku sungguh sedang tidak bermimpi."

Dia bergumam sendirian. Meratapi nasib anehnya dari balik jendela katedral. Yang lain sibuk bercengkerama dengan Ruschel yang terlihat bahagia itu.

"Are you disappointed?" Dellza mengagetkan Elena.

Elena berbalik. "O--oh, Mom."

Dellza lebih mendekat dan menarik pergelangan tangannya. Dengan lembut menggenggam tangan Elena.

"Sekali lagi kau berhadapan dengan sifat putraku yang obsesif. Maaf, Elena," kata Dellza.

Elena tersenyum kaku. "Mungkin aku akan selalu berhadapan dengan sifat obsesifnya itu."

"Aku sudah coba menahannya. Tapi sekarang dia lebih keras dari yang pernah aku kenal. Well, ini tentangmu. Tentu saja. Kali ini dia tidak mau mendengarkan Ibunya. Tapi kau juga penyebabnya."

"Aku?"

"Kau terus menekan tombol bahaya yang ada pada dirinya. Jika saja kau tidak menyakitinya, dia takkan sekeras itu. Dia akan memahami apapun pikiranmu."

"Aku ... merasa sulit mempercayainya, Bu."

"Aku tahu. Aku bisa lihat keraguan di matamu."

Elena menurunkan pandangannya. Menunjukkan wajah muramnya lagi. Dellza menghela napas. Wanita paruhbaya itu dengan lembut mengangkat dagu Elena agar kembali menatapnya.

Dellza berkata, "Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu sampai kau mengkhianati Ruschel. Jujur saja, aku sebagai Ibunya marah karena itu. Dengan mataku sendiri aku lihat betapa dia mencintaimu. Telingaku ini selalu mendengar dia bercerita tentangmu ...."

".... Tapi aku bisa rasakan kau melakukannya bukan bermaksud menyakitinya. Jadi aku masih bisa memaafkanmu. Tahu kau sempat pergi bersama Vlad, dari itu aku semakin yakin kau di bawah tekanan."

Elena membalas, "Vlad tidak menekanku. Aku sendiri yang memutuskan untuk berhenti percaya Ruschel."

Genggaman Dellza merenggang ketika Elena bergerak untuk lepas. Elena kembali membelakanginya, menatap lurus ke luar jendela. Mengingat sesuatu dan menceritakan tentang kalimat Ruschel yang keluar telah menakutinya. Dellza mengernyit, berpikir siapa gadis yang Ruschel maksud itu. Tapi dia merasa yakin kalau itu bukan Elena. Namun dia juga bisa mengerti mengapa Elena jadi ketakutan dan mulai ragu pada Ruschel. Siapapun akan seperti Elena jika ia sendiri tidak tahu menahu soal gadis lain di mansion itu dan akhirnya salah paham.

"Ruschel sudah menjelaskan soal itu. Cukup meyakinkan. Aku mencoba untuk membangun kepercayaanku lagi," gumam Elena dan berbalik. "Tapi di malam pertunangan kemarin aku lihat Ruschel berciuman dengan Athena."

Terkejutnya Dellza.

"Jadi .. jadi aku ..." Elena menunduk dan memainkan jari jemarinya dengan gugup. "Aku sangat kesal, and it's getting harder to believe."

Dellza menoleh untuk melempar pandangannya ke Ruschel yang sedang bicara dengan Balthis dan Jerome. Sorot matanya menyiratkan kekesalan dan bingung.

Nyonya besar Goncalve itu menatap Elena dengan menyesal. "I'm sorry you went through that bad thing. Sekarang aku paham kenapa kau bisa senekat itu memberitahu orang-orang kalau kau diculik olehnya. Kau merasa dipermainkan, Elena. Aku bisa pastikan yang terjadi antara mereka tidak ada artinya. Dasar anak itu!"

OWNED by a DON (Mafia Romance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang