Epilog

221 38 8
                                    

Terry memang kembali ke rumahnya, tetapi ia tidak lupa dengan teman-temannya. Ia benar-benar merubah hidupnya, menjadi orang yang lebih baik. Saat ini, Terry sedang rindu dengan teman-temannya, ia berinisiatif untuk menelepon temannya lewat video Call.

"HAI TERRY!"

Baru saja sambungan tersambung, teman-temannya sudah menyapanya lebih dulu dengan girang. Terry tersenyum dan kemudian menyapa kembali kepada mereka.

"Lu gimana kabarnya, Ter? Sehat 'kan?" tanya Ben yang masih saja peduli dengannya walau mereka sudah tidak tinggal bersama lagi.

"Iya, Bang, gue sehat. Lu semua gimana?" tanya Terry sambil merebahkan dirinya di atas kasur.

"Kita semua baik-baik aja, kecuali gue. Agak mules," ucap Kamal yang membuat Terry menaikan alisnya sebelah.

"Kenapa?"

"Kayaknya gue keseringan makan cabe."

Terry tertawa sampai-sampai ponselnya terjatuh mengenai wajahnya. Memang, beberapa hari lalu Terry mengirim sekilo cabe khusus untuk Kamal dan juga satu kardus susu almond untuk Steve, sesuai dengan janjinya dulu.

"Udah dibilangin susah, sih. Nanti usus lu nipis, mal," ucap Daniel sambil memukul pala Kamal.

"Ya, habisnya gimana? Terlalu enak," balas Kamal dan kembali memukul kepala Daniel. Terry tertawa saat melihat teman-temannya yang sedang ribut di depan kamera.

"Udah, udah. Gue mau ngomong, nih. Tahan dulu berantemnya." Seketika Kamal dan Daniel diam, mereka mengalihkan pandangannya ke arah ponsel.

"Gue pengen ngajak kalian jadi idol di perusahaan Papa gue, mau?"

Semua teman-temannya langsung menatap Terry dengan wajah berbinar-binar. Dengan kompak, mereka menjawab, "Mau!"

Terry tersenyum, setelahnya mereka berbincang ringan sekaligus membahas tentang mereka yang ingin diangkat menjadi penyanyi. Sebelumnya, Terry sudah bernegosiasi dengan Ayahnya. Awalnya sang Ayah ingin membelikan anaknya mobil, karena ia senang saat melihat perubahan anaknya menjadi orang yang lebih baik. Namun, Terry menolak dan lebih memilih untuk menjadi artis bersama teman-temannya. Ayahnya sangat sayang kepadanya, tidak mungkin keinginan Terry ia tolak, walau nantinya Terry dan teman-temannya harus belajar menyanyi serta ikut traine agar bisa debut dengan penampilan luar biasa.

Tak disangka, saat awal debut, mereka langsung naik daun dan sering mendapatkan penghargaan di berbagai acara awards. Sebab, lagu mereka yang unik dengan kombinasi lagu anak-anak bercampur pop. 

"Lu ngapain, sih? Kita ada baju bagus, kenapa harus pake baju gembel  kayak gini?" tanya Ben sambil menatap Terry yang sedanh sibuk dengan kamera. Kali ini Terry menyuruh mereka, untuk berpoto dengan penampilan waktu mereka masih mengamen di lampu merah dulu.

"Nggak usah sombong, lu juga pernah jadi gembel, Bang," balas Terry yang masih sibuk dengan kameranya.

"Ini ngapain, sih? Gue mau tidur, besok kita ada jadwal, loh," ucap Steve selaku ketua band di sini.  Tak lama kemudian, Terry mengampiri mereka, memberikan mereka alat musik dan juga kantong bekas bungkus permen kepada kamal, serta dirinya yang memegang botol beras.

"Sumpah, ini maksud lu apaan, Ter? Kok kita poto jadi gembel kayak gini?" tanya Daniel sambil menatap Terry dengan heran. Sedangkan yang lebih muda tersenyum dan membuka suaranya.

"Gue mau bikin before and after, biar kayak orang-orang."

Iya, mereka terkenal sebagai Boyband yang bernama Besok x Bujang, yang disingkat menjadi BxB. Papanya yang mengusulkan nama itu, awalnya Terry ingin protes, karena nama bandnya tidak keren. Tetapi tidak digubris oleh Ayahnya, Terry hanya pasrah dan berusaha tidak peduli, yang penting ia bisa kembali merasakan kebersamaan bersama teman-temannya. Kalau kalian bertanya apakah Terry bahagia? Tentu, sangat bahagia.

•°-Tamat-°•

Teman KostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang