Sesampainya Natan dirumah,Natan melihat tiga koper yang berukuran lumayan besar,dan salah satu dari koper tersebut ialah punya Lylia,dia sangat mengenali koper milik adiknya tersebut.
Koper itu berada di pintu utama dan menghalangi jalan Natan yang ingin masuk ke dalam rumah dan merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya,dan mengunci pintu kamar nya.
"Kok?Lylia segabut apa sih sampe mainin koper keluar,mana ada tiga lagi"Natan geleng geleng kepala karna mengira ini semua ulah adiknya.
"Tapi kan,koper si Lylia di taro di atas lemarinya yang tinggi itu,memangnya nyampe ya?tapi bisa aja sih,tapi ga mungkin lah,kan tinggi banget itu,aku aja ga nyampe,masa iya orang pendek mirip kurcaci itu bisa ngambil nya"Natan mengomel langsung di depan pintu itu.
Tiba tiba orang dengan jas hitam dan dasi yang rapi,serta Lylia dan Mama nya,keluar dari rumah tersebut.
"PAPA?!"Jujur saja Natan sangat rindu dengan ayah nya ini,ketika Natan jalan mendekati ayah nya dan bersiap untuk memeluknya,Natan ingin memeluk ayahnya sangat lama,dan bahkan tidak akan melepaskan pelukan tersebut.
Namun sebelum dia memeluk bahkan menyentuh ayahnya,dia sudah di tolak mentah mentah dari sang ayah,sang ayah mendorong nya dengan sangat kuat,bahkan Natan terpental hingga terkena pilar rumahnya.
Natan sangat kaget akan respon dari sang ayah,biasa sang ayah hanya akan mengusirnya,Natan sudah sangat hafal akan hal itu.
Walaupun Natan sudah dewasa sekarang,dia masi ingin dan selalu mencoba untuk mendapatkan kasih sayang dari ayahnya,namun itu tidak berlaku pada Lylia,dia sangat di manja oleh ayahnya,Natan iri kepada Lylia,tapi dia tidak pernah membenci Lylia,dia bahkan sangat sayang kepada Lylia dan mencoba menjadi kakak terbaik yang Lylia punya.
Itu yang Natan pikirkan sekarang,semakin banyak dia berfikir,maka semakin sakit kepala nya sekarang,darah segar bercucuran di daerah belakang kepala Natan,Natan tidak peduli akan hal itu,Natan masi blm bisa berdiri.
"AYAH APA YANG AYAH LAKUKAN KEPADA KAKAK?!TOLONGIN KAKAK YAH,KAKAK BERDARAH GARA GARA AYAH"Lylia panik dan merengek kepada ayahnya untuk menolong kakaknya sekarang.
"Untuk apa kau peduli padanya Lylia?!dia kakak yang buruk untukmu"Kini Lisa angkat bicara di antara mereka,Lisa sangat menantikan kehancuran keluarga mereka saat ini.
Natan tersentak dengan perkataan Lylia,apa benar dia kakak yang buruk?
Apa seburuk itukah?Natan menatap Lisa dengan aura yang sangat sulit diartikan."Ayo pergi,aku tak mau ketinggalan pesawat karna hal sepele seperti ini"kini ayahnya mulai angkat bicara."pak angkat kan koper kami,dan bukan hanya menonton saja"sopir yang di maksud oleh ayahnya Natan kini sedang memindahkan koper nya ke mobil dengan tangan yang gemetaran.
"Kalian mau pergi kemana?!kenapa membawa Lylia?!"
"aku ingin pindah keluar negri dengan membawa anak dan istri ku,apa ada yang salah?"Lisa menampilkan wajah penuh kemenangan kepada Natan,karna berhasil menghasut arga untuknya.
"Papa bawa aku juga,aku juga anakmu"
"Kau bukan anakku,aku tidak sudi punya anak seperti mu"
"Papa?"pandangan Natan mulai kabur danBrukk
Jelas Natan pingsan di hadapan mereka,namun Lylia hanya bisa menangis melihat kakaknya yang sekarang sudah tak sadarkan diri.
Bukannya panik,ayah nya Natan dan Lisa malah tetap melanjutkan perjalanan mereka,dan membiarkan Natan yang sudah terbaring lemas karna kehabisan banyak darah.
Sang sopir pun akhirnya angkat bicara,karna tak tahan melihat Natan yang tak sadarkan diri.
"Tuan Arga sebaiknya kita bawa tuan Natan kerumah sakit terlebih dahulu,dia sangat membutuhkan pertolongan saat ini"dengan nada cemas sang sopir meminta rasa iba kepada ayahnya Natan."Tidak,jika kau menghawatirkan anak itu di banding jadwal penerbangan ku,akan ku potong kepala mu"Arga bertindak seakan mengancam sang sopir.
"T tapi pak,itu bisa menyebabkan kematian bagi tuan Natan"
"Cepatlah,kau mau mati disini dan hari ini? Bagaimana dengan anak dan istri mu?"
"Dia mati juga bukan urusanku"Arga memasuki mobil dan duduk di depan,berbeda dengan Lisa dan Lylia yang dari tadi sudah siap di mobil,tapi tidak damai yang di perkirakan,karna mobil kini penuh dengan tangisan Lylia.
"Ayah jahat"Lylia menangis di mobil sambil memukul tangan Lisa,Lisa sangat risih dengan Lylia dia ingin memukul Lylia disini,namun dia ingat jika disini masi ada Arga.jika dia memukul Lylia,mungkin dia bakal di usir oleh Arga,dan rencana nya yang sudah disusun sangat rapi akan hancur berantakan begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perpus
Fiksi PenggemarIni cerita dimana seorang mahasiswa bernama Natan sedang membaca buku tentang biologi di perpustakaan. Terlihat dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang mengintai nya,seperti siap untuk menculik seorang mahasiswa yang bernama Natan tersebut kapan...