Pulang

671 89 6
                                    

"Claude pelan pelan anjir,kaki gw masi sakit"Jujur Natan tak kuat.
"Ini baru nyampe pintu Nat,nanti kita di gebukin ama si Xavier itu"Claude bersikeras buat menarik Natan.
"Mending lu kabur duluan deh,gw ga sanggup serius"
"Nat lu kali ini bener bener serius?!"Claude keringat dingin melihat dua orang yang baru terlihat di tepat di belakang Natan.

"Iyalah gila kali lu,gw sakit beneran ini,tinggalin aja gw,gw ga masalah"
Natan berbicara lumayan santai,karena dia sudah tidak kelelahan dan kesakitan karna kaki nya tersebut,seperti awal Claude menyeretnya,bahkan dia tidak menyadari bahwa di belakangnya ada dua tamu yang tak di undang.

"Natan pulang sama saya,kamu bisa pulang duluan Claude,dan Gusion sudah menunggu di parkiran,jangan membuat adik saya sampai menunggumu"Aamon berbicara kepada Claude untuk membiarkan Natan pulang bersama nya.
"Gusion nungguin aku?!!!wahh ga bisa di biarin ini,bahkan sudah dapet lampu kuning dari kakak ipar,dan maaf Natan aku kali ini akan benar benar meninggalkan mu disini,aku akan mendoakan yang terbaik untukmu"Claude berbicara dalam hati nya,Claude sangat senang sekarang dan melupakan kejadian yang tadi telah berlalu,Claude tersenyum kearah Aamon dan mengucapkan selamat tinggal kepada Natan,dengan mengucapkan "BYE BYE NAT,GW MAU PULANG SAMA AYANG"

"Ohh jadi aku beneran di tinggal?dan itu bukannya suara?.."Kini Natan baru menyadari jika di belakangnya terdapat dua orang yang tadi berada di pintu kelas,dan sekarang orang tersebut berada di belakangnya.

"Ga,maaf Aamon Paxley,tapi Natan akan pulang bersama ku,kamu simpan saja niatmu untuk mengantarkannya pulang"Xavier mengucapkan kata tersebut dan mengira Natan akan memilih untuk pulang bersamanya.
Aamon menatap Xavier dengan sinis,begitu pula sebaliknya.

"Aduh maaf kak Aamon sama kak Xavier,tapi kali ini aku pulang di jemput sama supir aku,mungkin kita bisa pulang bareng lain waktu,hehe maaf yaa kak"Natan berbicara sambil tersenyum maniss.

"GILA GA SALAH SIH CINTA PANDANGAN PERTAMA KALO GINI MAHH,GA SALAH PILIHH INI"Xavier dibuat tidak berdaya dengan satu kali serangan senyuman Natan.
"SENYUM NYA,YAAMPUN AKU BENAR BENAR TIDAK TAHAN UNTUK MENCULIKNYA DAN MENGUNCI NYA DI KAMAR,DAN DI KAMAR ITU KU PASTIKAN HANYA ADA KAMU DAN AKU NATAN"Sama hal nya dengan Xavier,jujur saja Aamon salah tingkah dengan senyuman Natan ini.

"Hm,tak masalah tapi lain waktu yang kamu maksud itu Nat,kamu harus pulang bersama ku jangan bersama dengan orang gila seperti dia"Aamon melirik ke arah Xavier.

"Gila ni anak ga bisa ngaca apa?!dia kali yang gila"Xavier sudah mengumpat di dalam hati.

"Yaudah kak,sampai jumpa"Natan melambaikan tangannya ke arah mereka berdua,dan meninggalkan mereka berdua dengan jalan yang tidak beraturan karna kaki nya masi sakit.

"Kau sepertinya membutuhkan bantuan?"Aamon berbicara kepada Natan yang sudah menjauh,tapi belum terlalu jauh.Xavier pun gercep menghampiri Natan dan langsung menggendong nya dan membawa nya pergi dari hadapan Aamon.

"ISTRIKU DI MALING ORANG"Aamon masi diam mematung,panas?!jujur dia sangat panas sekarang.
"Mungkin dia ingin mempercepat kematiannya,dan tuhan akan menjadikan ku malaikat pencabut nyawa nya,tunggu saja Xavier"Aamon mengumpat dalam hati nya.

"Tunggu?!kenapa aku diam saja?!"Aamon berlari mengejar Xavier yang bahkan mereka sudah sampai di parkiran dari tadi.

*Back to Natan and Xavier.

"Kak makasih ya,maaf aku ngerepotin banget"Natan tersenyum canggung.
"Ga kok Nat,kamu ga ngerepotin sama sekali,oh iya supir mu dimana?"
"Mungkin sebentar lagi datang kak,kakak pasti sibuk ya?kakak bisa ngelanjutin pekerjaan kakak kok"yap,kini Natan mencoba mengusir Xavier secara halus,jujur dia sangat risih jika terus terusan di begini.

"Dari kemaren gw kuliah baru ini,di ikutin ama orang yang bahkan baru kenal"
"Ihh ngeri banget"Natan merinding.

TIN TIN TIN
"Tuan Natan ayo pulang,boss sudah menunggu tuan dirumah"
"Iya pak"
"Papa?aneh"Natan hanya bergumam memasuki mobil dan duduk di bagian belakang.Shitt dia melupakan Xavier yang masi setia melihat mobil milik keluarga Natan hilang dari pandangannya.
"Lahh?!aku belum ngucapin selamat tinggal sama kak Xavier?!jangan kan selamat tinggal,bahkan aku tidak menoleh ke arah nya!!!"
"Apa dia akan marah kepadaku?"Natan panik sekarang.

PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang