Natan.

646 68 7
                                    

"Permisi"Claude membuka pintu dan masuk untuk menjenguk Natan.
"Yaa masuklah"Estes merapikan beberapa barang untuk dibawa pulang esok hari.

"Huaaa Natan,hiksss aku tak bisa menyelamatkan mu dari monster keji itu,maafkan akuuu"Claude meninggi kan suara nya.

"Dihh air mata buaya,dia gila apa di RS malah berisik,malu maluin anjay"Batin Natan melihat Claude yang merasa bersalah dah sangat dramatis itu.

"Haha iya tak apa,aku juga baik baik saja"dengan senyum tertekan,jujur saja jika tidak ada pamannya Natan,maka Claude bakal di gebukin sama Natan akibat sikap nya ini,itu terlalu lebay menurut Natan.

"Kau bahkan tak bawa buah tangan buatku"Natan melihat Claude dari atas sampai bawah untuk mencari apa yang Claude bawa untuknya.

"Cihh orkay masi butuh buah tangan rupanya"Cibir Claude yang masi bisa di dengar oleh Natan.

"Cihh orkiy misi bitih biih tingin ripinyi"
"Yailah njer,tapi ga juga sih"Natan menatap malas temannya itu.

"Udah udah jangan berantem ini rumah sakit ga baik loh,nge ganggu pasien yang di kamar lain lagi"Estes tertawa kecil melihat keakraban dua teman ini.

"Hehehe,maaf kak,oh iya Nat,aku kesini ga sendiri kok"Claude menggaruk kepala nya yang tak gatal.
"Jadi?se RT,lu?"dengan nada jutek khas Natan.

"Ling,zilong grangger ma alucard sih di depan nungguin"
"Kenapa ga ling ma gangger aj yang masuk jengukin gw,malah lu yg nongol"
"Jahat batt lu Nat,gw doain lu jodohnya Aamon,mampus luu"

"Doa nya ga nyambung bat kek mimpi lu pas demam"
"Sembarangan,tapi iya sih,kan bisa aja lu nikah ama dia"
"Apasi ngigo lu?gw ma dia tu segender,lagian emang dia mau ama gw?"

"Ohhh kalo dia mau ama lu,lu beneran bakal nikah sama dia?!"
"Ga ga ga juga lah,paan si ga nyambung bawa² Aamon lu,ga jelas wuu"

"Sama Xavier aja kalo gitu,kalian tu cocok"Claude berkata dengan bangga.
"Paan sih lu dateng² ngejodoh²in gw"
"Ya kan gapapa kali,gitu aj emosian"

"Aamon?Xavier?seperti nya aku tau mereka,tapi siapa ya"Estes terus memikirkan itu sambil ngelamun,Natan yang ngeliat Paman nya ngelamun pun berniat untuk mengejutkannya.

"Nat,ini kakakmu?"Claude menyenggol lengan Natan.
"Sakit iss,paman gw napa?demen lu?"
"Cantik banget,masi kosong kah?"

"Emang cantik sih tapi dia lanang,lu mau oleng ke paman gw?gw kadu Gusion lu,mampuss"Natan berbicara sambil bisik²,agar tak terdengar oleh Estes.

"Jangan lah,jahat amat lu jadi pren"Claude was was takut kalau Natan beneran ingin memberi tau Gusion.
"Oh iya paman!!,Om jamet itu mana?"Natan terheran² kenapa om jamet itu lama sekali,dan dia sudah lapar sekarang.

"Ahh iya,sebentar ya paman cari dulu,apakah dia benar² ke mobil untuk membawa kue nya kembali kesini,atau malah pergi ketempat lain"Estes keluar dari ruangan hendak menuju tempat Leo berada.

*Di parkiran.

"Oh lama tak jumpa,ternyata kau masi punya hati nurani untuk datang ketempat ini"Leo berbicara dengan nada yang seperti meremehkan lawan bicara nya.

"Hmm,aku hanya ada keperluan disini"sang lawan bicara pun melewati Leo.
"Biasanya kau akan nyuruh bawahanmu bukan?rajin sekali,sepertinya keperluan yang kau maksud itu sangat istimewa ya,sampai² kau sendiri yang turun tangan"Leo menenteng kue buatan ayang nya,dan berjalan kearah yang sama dengan lawan bicara nya tadi.

"Sepertinya kita satu arah ya"Leo diam² mengambil kue di dalem tempat yang di tentengnya itu.
"Hmm,mungkin"sang lawan bicara mempercepat langkahnya,dia tidak mau berlama² dekat dengan Leo,karna dia sangat menyebalkan.

"Hh kau menghindari ku ya"Leo yang jengkel karna di tinggal oleh lawan bicara nya tersebut.Leo merasakan aura yang sangat mencengkam di sekitarnya,dia mengira itu hanya aura rumah sakit,sampai akhirnya ada satu tangan yang mencubit nya dari belakang.

"Darimana aja?buat kue atau ngambil kue?hmm?"dengan perasan takut,Leo menoleh ternyata itu adalah kekasih nya,yang sedang tersenyum horor kepadanya.

"Ambil kue,tadi tu ada temen biasalah,hehe"ucap Leo dengan canggung,takut kekasih akan benar² marah nantinya.

"Ohh yang tadi itu ya?"dengan pose berfikir Estes mencoba mengingat bagaimana wajah lawan bicara Leo tadi.

"Kamu udah daritadi ngikutin aku?kamu juga ngeliat temen aku?"
"Iya,kenapa?ga boleh?"
"Udah ayokk,kasian Natan laper"Estes menyeret Leo.Estes sangat jengkel akhir² saat melihat Leo.

*ditempat Natan

"Pulang lu sono dah malem,lusa gw kuliah lagi kok,gausah kangen,lebay"
Natan dengan gaya sombongnya.

"idih jijay,dah gw mau gantian ama yang lain"Claude keluar dari ruangan Natan dan berganti dengan Ling dan Granger yang masuk kedalam ruangan nya Natan.

"Nat lu baik² aja kan?!ga ada luka yang serius?"tanya Ling dengan nada khawatir,walaupun ekspresi wajahnya sama aja,tapi dari nada suara itu terlihat jelas bahwa Ling memang benar² khawatir.

"Kok bisa gini nat?ceritain dong"Granger ternyata sangat penasaran yah.
"Iya aku baik² aja kok Ling,santaii ga ada kok"Natan tersenyum kearah Ling dengan menandakan bahwa dia baik² saja.

"Lusa aja gimana ceritanya?aku ceritain di kantin,soalnya ceritanya panjang bangett"
"Benarkah?!"Granger dengan mata berbinar²
"Iya benar,tagih aja jika aku lupa"

"Baiklah aku tunggu lusa yaa"Granger pergi keluar duluan,dan meninggalkan Ling yang masi disana.

"Lahh?!kenapa dia jadi mirip yin dah?"Tanya Natan kepada Ling
"Entahlah"Ling juga bingung dengan sifat Granger yang awalnya tak mau tau apapun itu,sekarang jadi orang yang sangat penasaran.

"Ini sudah malam apa kalian tidak istirahat?aku bukan nya bermaksud untuk mengusir kalian"Natan merasa bersalah,karna itu memang terdengar seperti mengusir.

"aku mengerti kok,kau juga lanjut istirahat ya,kau pasti sangat lelah,kalu begitu kami pulang dulu,maaf aku tak sempat membawa buah tangan"
"Ahh iya tak apa,jangan terlalu di pikirin soal buah tangan,aku tak menuntut soal itu,terkecuali Claude"

"Sampai jumpa"Setelah itu Ling pergi meninggalkan Natan dan mengajak Granger untuk pulang bersama.

"Kami bagaimana?"tanya Zilong ke Ling
"Pikir sendiri,ayo Granger"Ling membawa Granger menjauh dari para pedo itu.

"Ayo,aku juga sudah lelah"Granger dan Ling berjalan bersama menuju parkiran.
"Yahh beneran ditinggal"alucard dengan dramatisnya.

PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang