Buku.

549 63 1
                                    

"Itu Natan"Yin sangat antusias melihat Natan dari kejauhan.

"Ssttt,diem"Ling menutup mulut Yin,karna dia ngerasa itu sangat berlebihan.

"NAT SINI,LU NGAPAIN BELOK KESANA?"Claude memanggil Natan,Natan menoleh untuk melihat teman² nya yang sedang menunggu dan memanggil nya untuk menghampiri mereka.

"IYA,SEBENTAR YA,NGANTER BARANG DULU INI"Ya,Natan sedang membawa sebuah totabag yang berisikan banyak buku,tapi itu milik siapa?

"Natan kurir?"Granger memiringkan kepalanya dan itu terlihat sangat menggemaskan.

"Bukan,mungkin itu titipan orang"Ling berusaha tetap santai walaupun aslinya dia sangat ingin membantai Trio sableng yang berada di sebelahnya.

*Natan POV

"Ini yang punya buku kemana sih,dia yang punya gw yang ribet,pake nitip² ma gw segala,gw buang juga ni buku"Natan duduk di bawah pohon sambil menunggu sang pemilik buku,Natan tak sengaja menjatuhkan lima buku yang ada di dalam totabag tersebut,saat Natan mengambil satu persatu dengan rasa penasarannya,ia membuka salah satu dari buku tersebut dan sisa nya langsung ia masukkan kembali ke dalam totabag.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat buku yang ia pegang sekarang adalah buku 18+,walaupun umur Natan juga sudah lebih dari 18 tahun,tapi tetap saja dia tidak berani untuk melihat buku yang isian nya begitu.

"Ohh apa kau sudah mengetahui nya?"
"AAAAA"Natan kaget dan langsung melempar buku yang ia pegang,dan melihat kebelakang ternyata dia adalah pemilik dari buku² ini.

"KAK AAMON?!"Aamon mengambil buku yang tadi Natan lempar.
"Iya,kenapa kaget?lama ya nunggu nya?"
"Tidak kok kak"Natan mencoba menjauh,namun saat ia ingin kabur,tangan Natan langsung di pegang oleh Aamon.

Aamon mendekatkan wajahnya dengan wajah Natan,sangat dekat hingga bibir mereka saling bertemu.

Aamon mengecup bibir Natan sekilas dan kembali tersenyum ke Natan.
Wajah Natan sudah sangat merah seperti kepiting rebus,dia sangat malu sekarang,jika dilihat orang² mau taro dimana wajahnya yang sangat tampan ini?.

"Terima kasih telah mengantarkan buku² ini dan menunggu ku disini"Aamon memegang wajah Natan sambil mengelus² pipi Natan.

"ahh halusnya,dia sangat lucu ketika wajahnya memerah seperti tadi"batin Aamon.
" a ahh iya tak apa kok kak,hehe"Natan tertawa garing.

"Kamu sudah di tungguin sama teman² mu tuh,jaga dirimu baik² yaa"Aamon menunjuk kebelakang Natan dan terlihat bahwa teman² Natan memang sedang menunggu Natan dari tadi.

Namun ada orang² yang tak sengaja melihat kejadian tadi,ada beberapa yang mengambil potret mereka,dan tak sedikit pula yang seperti nya mulai benci kepada Natan karna sudah mendekati Aamon.

*back to yang lain

"Lama banget ya emang?sampe di jemput gini,pangeran mah beda"ucap Natan dengan tebar pesona nya sambil berjalan kearah teman² nya.

"Masa pangeran rambut nya kayak kesetrum gitu,naik keatas"Yin angkat bicara.
"Bacot lu bocil kepangan emak,ini tu trend ya,lu nya aj yang ketinggalan jaman,dihh nolep"Natan pun tak mau kalau dengan ucapan Yin barusan.

"Yeuu masi mending punya em-"Ling menyumpal mulut Yin dengan tissue yang dibawa nya.

"Ribut trus,heran gw ga pernah akur"Ling menghela napas,perkara capek dengan teman² nya ini.
"Mungkin salah circle kali ya?"batin Ling pasrah.

"Ceritanya Nat?"akhirnya Granger buka suara setelah dari tadi diem kek ijat.
"Yahh masi inget,kirain dah lupa,buset dah"batin Natan,Natan masi bingung perkara Granger yang tiba² menjadi orang yang sangat kepoan.

Granger bukan tipikal orang yang kepoan seperti itu,tapi sekarang?,dulu dia lebih baik tidur di kelas dibanding ikut bergosip seperti yang lain.

"Yakin nih mau di ceritain?tapi jangan disini"Natan berpose seakan² sedang berfikir tempat yang aman,padahal dia ga berfikir sama sekali,mungkin biar keliatan keren aja gitu,sama temen²nya.
"hmm,dimana yaa?!kantin aja gimana?tapi di paling pojok"kini Zilong mencoba memberi saran.

"Iya juga yaa,yaudah ayo,sekalian makan,laper banget nih"Alu menggandeng tangan Granger yang pergi duluan.
"Yang punya cerita kan gw yak,kok mereka yang duluan?"Natan masi bengong di tempat nya.

"Ayo"Ling juga menggandeng tangan Natan,dan menyusul yang lain.








:thorr kok langsung lusa?iya,karna nanti terlalu masuk ke ceritanya Natan,dibanding bucin nya.






PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang