Bantuan

541 81 4
                                    

*Ditempat lain

"Kamu kemana sayang?kok bawa kue?mau di kasih ke siapa?"Leo berbicara pada kekasih nya yaitu Estes,sambil memakan makanan yang tersedia di meja makan,tentu saja itu hasil buatan Estes.

"Kalo mau ngomong itu,habisin dulu makanan yang ada mulut,liat juga orang yang di ajak bicara siapa,ga sopan tau"Estes merapikan kue yang ingin di berikan kepada Natan tersebut sambil ngomel ke Leo.

"Ayang marah serem juga"Leo cuma bisa cengar cengir ke Estes.
"Ini buat Natan,se inget aku Natan suka banget sama kue ini,dulu Natan selalu minta aku untuk bikinin kue ini buat dia sendiri,walaupun aku buat sebanyak apapun tetap saja dia akan memakan nya untuk sekali lahapan,aku juga membuat kue untuk Lylia"Estes menjelaskan panjang lebar tentang ponakan nya tersebut.

"Gimana kalo buat aku aja?"Leo benar benar ingin di usir oleh Estes.
"Leo pulanglah jika kau selalu menguji kesabaran ku"Estes kini dengan senyum horor nya.

"Hehehe,yaudah ayo aku antar"Leo berusaha membuat Estes reda dari marahnya.
"Apa dia sedang PMS?!akan ku chek sendiri nanti"batin Leo,Leo tidak pernah takut kepada siapapun kecuali Estes.

"Yaudah ayo,aku sudah tidak sabar untuk menemui nya dengan Lylia,pasti mereka suka banget"kini Estes benar benar senyum dengan tulus karena mengingat kedua ponakan nya sangat suka akan kue yang di buat.

"Silahkan masuk yang mulia"Leo membuka kan pintu mobil dan berlagak layaknya prajurit yang sedang mempersilahkan raja nya untuk masuk ke dalam kereta kuda.
"Hhe,baiklah terima kasih"Estes tertawa kecil sambil memasuki mobil.

*Dijalan menuju rumah Natan.

Estes melihat mobil yang tidak asing yang pergi berlawanan arah,setelah lama memperhatikan dia melihat Lylia yang sedang menangis dan di samping Lylia ada orang yang dikenal oleh Estes,itu adalah sahabat kakak nya (?)
Dan arga yang sedang memainkan handphone nya dengan tenang,itu semua terlihat di pandangan Estes karena kaca mobil milik arga tidak terlalu gelap.

Tapi dia tidak melihat Natan dalam mobil tersebut,"kenapa Natan tidak ikut bersama mereka?apa Natan sedang ada urusan lain?tapi mengapa Lylia menangis?"batin Estes dan berusaha untuk tidak berpikir yang aneh²,Estes ngelamun sampai akhirnya di sadarkan oleh Leo yang melihat Estes sedang ngelamun.

"Kamu kenapa sayang?apa yang kamu pikirkan?"Estes tersadar dan menyuruh Leo untuk lebih cepat menuju rumah Natan.
"Hah?,aku baik² saja,dan bisakah kau meninggikan kecepatan nya?aku khawatir dengan Natan!"
"Loh?"Leo tidak ingin menanyakan lebih lanjut,dan langsung melajukan kecepatan mobil.

"Jarang sekali dia terlihat sangat khawatir"Leo memperhatikan Estes saat ini,Estes terlihat seperti orang cemas yang takut akan kehilangan sesuatu.

Sesampai dirumah Natan,Estes langsung turun dari mobil dan langsung berlari untuk mengecek keadaan Natan,dan memastikan Natan baik² saja,dan meninggalkan kue yang ingin di berikan kepada Natan di dalam mobil

Namun rasa khawatir Estes kini benar² terjadi,dia melihat Natan yang sedang terbaring lemas di lantai dengan darah dimana²

Leo mengejar kekasih nya yang berlari menuju rumah Natan dengan sangat terburu² itu pun ikut terkejut karna melihat Estes yang menangis sambil memeluk tubuh Natan,dan tanpa pikir panjang Leo langsung membopong tubuh Natan untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

*Di RS

Estes terlihat mondar mandir di depan pintu IGD sambil berdoa,Leo pun mencoba untuk menenangkan Estes.
"Kamu tidak boleh terlihat panik seperti ini,duduk lah dan tenangkan dirimu"Leo membawa Estes untuk duduk di bangku.

"Bagaimana aku tidak panik?ponakan ku sendiri dalam keadaan yang sangat susah di artikan,dan bahkan ayahnya sendiri pergi meninggalkan nya begitu saja,seorang ayah macam apa dia?!dia tidak pantas di anggap ayah oleh Natan!,bahkan dia pergi dengan sahabat kakakku"Estes berbicara dengan suara yang bergetar.

"Kok kamu bisa tau?dimana ibu nya Natan?"Leo bingung kenapa Estes bisa tau?bahwa ayahnya Natan meninggalkannya?

"Tadi mobil mereka berpas²an dengan mobil kita,saat sedang menuju rumah Natan,dengan wajah yang biasa saja, se akan² tidak terjadi apa²,padahal Natan sangat membutuhkan pertolongan,dan kakakku,ibunya Natan sudah meninggal"Estes melihat kearah lain,jujur saja dia tak sanggup jika harus berbicara soal kakak nya.

Leo langsung memeluk Estes dengan sangat erat."aku tau kau kuat sayang,dan maafkan aku karena telah banyak bertanya kepadamu"Estes hanya mengangguk di pelukan Leo.

"Maafkan aku sayang"Batin Leo sambil mengusap rambut sang kekasih.
"Anuu maaf,apakah kalian keluarga atau kenalan pasien?"Ucap sang Dokter yang membuat mereka berhenti untuk berpelukan.

"Iya,saya paman nya!"Estes Langsung berdiri dari bangku nya,dan mendekati dokter tersebut dan di ikuti oleh Leo.
"Bagaimana keadaan ponakan saya dok?!"





PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang