"Disitu?!"Yin menunjuk satu tempat kosong dan tepat sekali itu terletak di pojok.
Yang lain mulai mengikuti Yin ketempat tersebut,setelah nyampe Yin dan granger pun langsung mengambil tempat duduk di samping dinding.
"Nah Nat,ceritanya?"Granger tak sabar untuk mendengar cerita Natan kali ini.
"Hhh,nah jadi gini...."Natan mulai cerita dengan cukup serius,begitu pula dengan yang lain,mereka sangat serius mendengar cerita Natan tersebut,dan tak ada yang berniat untuk memotong perkataan Natan.
Sementara itu di tempat lain,tepatnya di depan kantin ada segerombolan cewe² yang memperhatikan Natan dari jauh.
"Ohh jadi itu Natan?"
"Ria,selera calon tunangan lu walaupun gay,ga maen²"
"Maksud lu apa ca?,lu dukung dia?"
"Yaiyalah secara dia kan lebih cantik"
"Caca!!"Tika menyenggol Caca sengaja."Apa sih Tik,kan emang bener,salahnya dimana coba?"ucap Caca yang kesal.
"Lu liat ekspresi Ria sekarang"Tika bisik² kepada Caca.
"Kalian kenapa sih?ya cantikan aku dong,secara aku ini kan cewe"Ria yang kesel pun menghentak²an kaki nya."Lu sih Ca,terlalu jujur"Tika menyenggol Caca dan menyalahkan Caca,dan kenyataannya memang Caca lah yang manas²in Ria.
"Kok gw sih?"bantah Caca yang tak terima."Yaaa kalah saing yaa"entah dari mana Wanwan melewati mereka dan berbicara seenaknya.
"Ohh lu kalah saing ya Ria?"tanya Caca."Kalian bener² ya!!"Tika langsung menutup telinga karna gendang telinga nya bisa pecah saat ini.
"Awass aj lu NATAN!!!!"Ria berteriak sekencang²nya.
"Apa?"Natan menoleh kebelakang dan melihat ternyata namanya di teriaki oleh orang yang dirinya saja tidak kenal."Nat,lu tau ga?itu siapa?!"Tanya Claude.
"Gatau,emang penting banget kah?"
"Lu beneran gatau?wahh nolep sih"
"Ga terkenal kan?"
"Dia itu murid incaran para cowo di sini,dia juga terlahir di keluarga kaya,jadi kayak di manja gitu loh"Claude mencoba menjelaskan,namun tetap saja ekspresi Natan tidak berubah."Oh emang ngaruh ya?"Claude langsung pasrah dengan temennya yang satu ini.
"Kalian masi mau ngobrol atau masuk kelas?"Ling pun mulai berdiri dan meninggalkan yang lain,lalu disusul oleh Granger dan Yin."Ga deh,mau bolos aj,mending ke perpus"Natan pun berdiri dan berjalan kearah dimana perpus berada.
"What?!ga salah denger?!Natan mau bolos?!"Claude bingung karna Natan yang tipikal orangnya rajin nan pintar itu tiba² mau bolos seperti ini."Itu beneran Natan?"Zilong tak percaya bahwa Natan beneran bolos.
"Susah di percaya sih"Alu berpose seakan² berfikir."Jadi kalian juga ingin bolos?"tanya Claude yang udah ga heran sama mereka berdua.
"YOIII"Zilong dan Alu pun langsung pergi meninggalkan Claude sendiri."Claude?sendirian aja?"Claude pun menoleh karna suara yang memanggil nya itu memang tak asing,dan benar saja itu adalah Gusion.
Claude pun langsung menghampiri Gusion dan bertanya "kenapa kau belum masuk kelas?"Gusion pun tertawa dan perlahan berjalan mendahului Claude.
"Kelas ku 1 jam lagi untuk apa buru² masuk ke kelas?"Claude pun berjalan menyamai langkah nya dan langkah Gusion.
"Ahh aku tak tau maafkan aku,aku benar² tak tau"Claude menunduk.
"Kau tak salah,mengapa harus minta maaf?dan seperti pertanyaan mu tadi adalah pertanyaan ku(?)""Oh iya,aku harus bergegas ke kelas sekarang,dan saat pulang tunggulah aku di parkiran"kini Claude berlagak sok cool,mungkin jika Natan tau dia tidak akan percaya jika itu benar² Claude.
"Iya akan kutunggu Nanti"Gusion pun pergi kearah lapangan hanya untuk melihat² sekitar.
Dia ingin ikut main basket sekarang,tapi mungkin itu dia tunda dulu,karna dia sedang tidak ingin dirinya berkeringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perpus
FanficIni cerita dimana seorang mahasiswa bernama Natan sedang membaca buku tentang biologi di perpustakaan. Terlihat dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang mengintai nya,seperti siap untuk menculik seorang mahasiswa yang bernama Natan tersebut kapan...