Mama?

934 109 0
                                    

"Mama pulang lebih cepat ya,bukannya 1 minggu lagi?"Natan yang baru datang itu pun langsung ikut duduk bersama yang lain.

"Emm sebenarnya habis ini mama juga langsung keluar kota kok"Lisa yang duduk sambil bermain handphone.

"Ma?katanya sarapan bareng?kok cuma aku sama Lylia aja yang sarapan,mama?"Natan bahkan belum memakan sandwich miliknya.

"Udah kamu makan aja,mama nanti sarapan sama temen temen mama,kalo mama ikutan sarapan sama kalian,nanti mama pas disana ga makan dong"Ucap Lisa tanpa melihat Natan.

Saat Natan ingin bicara lagi,Lylia langsung bertanya ke Lisa lebih dulu.

"Ma,papa kemana?kok ga keliatan?papa ga ikut sarapan disini?"Lylia menghabiskan sandwich miliknya dengan cepat.

"Ohh papa kamu?dia masi diluar kota,dia ga ikut pulang kesini"Lisa tetap kokoh memainkan handphone nya.

"Ohh jadi kapan papa pulang?"Lylia masi mempunyai banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan ke Lisa.

Natan masi menyimak obrolan mereka,walau terlihat jelas kalau Lisa seperti berbicara dengan handphone nya bukan mereka,dan tanpa memakan sandwich nya yang sudah lama berada di piring.

"Kalian kok jadi banyak nanya sih?!mama capek cuma buat ngejawab pertanyaan pertanyaan yang gejelas dari kalian,kalian juga sekolah kan,udah sana pergi sekolah,nanti kalau telat,mama gamau nerima surat dari sekolah cuma gara gara panggilan sekolah karna kalian telat"Lisa memukul meja dengan keras.

"Mama kenapa sih?akhir akhir ini jadi lebih sering marah marah?kalo mama capek dengan pekerjaan mama,mama ga harus ngelampiasin ke kita,mama lebih sering beraktivitas di luar sama temen temen mama,di banding sama kita,aku juga sering ngeliat perubahan sifat mama ke kami dan ke temen temen mama,apa gara² papa?,dan mama lebih perhatian sama anak temen mama dan bukan kita,dan mama hanya cukup memberi jawaban dari pertanyaan Lylia tanpa harus untuk menjelaskannya,apa tidak bisa?"Natan pun kembali angkat bicara.

"CUKUP NATAN,KAMU MAU NGELAWAN SAMA ORANG TUA YA?"Lisa pun tambah emosi mendengar kata kata Natan.

Lylia pun hanya bisa menangis melihat kakaknya dan mama nya seperti ini.

"Lylia ayo pergi,nanti kita terlambat,kasian dia harus nerima surat dari sekolah mu,nanti dia stres juga,udah ayo kita pergi"Natan langsung membawa Lylia untuk pergi ke mobil,yang di dalam mobil tersebut sudah ada supir yang menunggu.

"Lylia sekolah yang bener ya,tadi juga kita berantem,masa sekarang udah nangis aj"Natan berusaha menghibur Lylia,Lylia mengusap air matanya dan tersenyum.

"Ih apasi kak,itu kan tadi,beda lah sama sekarang"Lylia masi mengusap air matanya
"Hedeh iya iya"
"Yaudah pak jalan"
"Yaudah dada,hati hati di jalan ya"Natan melambaikan tangan nya,kepada mobil adiknya yang baru saja meninggalkan pekarangan rumah.

Lylia ikut melambaikan tangannya dari dalam mobil.Sampai mobil yang di naikin Lylia sudah tak terlihat.

"Aku memang rindu seorang mama tapi mama yang sekarang sangat menakutkan bagi Lylia,mama yang dulu sangat berbeda dengan yang sekarang,aku hanya mengenal mama yang dulu"Natan bergumam kecil.

PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang