Perpus.

530 57 11
                                    

"Kali² bolos lah,cape juga belajar mulu"Natan duduk di paling pojok perpus sambil membaca buku Novel yang ia temuin di perpus ini.

"Lohh Nat?ga masuk?"Seseorang itu kini duduk di sebelah Natan.
"Ehh kak,ga aku lagi males,kakak sendiri?"Natan menutup buku nya dan melihat balik ke arah lawan bicara nya.

"Ohh bolos ni cerita nya?sama sih kakak juga lagi bolos"balas nya canggung.
"Kakak tadi ngeliat kamu kesini,Jadi nyusulin aja deh"setelah dia mengucapkan kata² itu pun dia mulai berdiri dan jalan perlahan meninggalkan Natan.

"Lahh kak Xavier mau kemana?baru nyampe juga,udah mau pergi aja"tanya Natan heran.
"Kalo bukan gara² Aamon gw juga masi mau lama² disini Nat"batin Xavier.

"Iya ada urusan diluar,yaudah kakak pergi dulu"Xavier melambaikan tangan kepada Natan dan Natan membalas lambaian tangannya Xavier.

Tak lama setelah Xavier pergi datanglah Aamon dengan segudang buku 18+ miliknya.
"Natan,mau pinjam punyaku?"tanya nya santuy,dan memberi satu dari beberapa buku tersebut.

"Hmm?buku ap-TIDAKK TERIMA KASIH"Natan langsung menolak mentah² apa yang di kasih Aamon ke dirinya.
"Apa buku nya bermasalah?kenapa kau menolaknya?ini buku bagus yang harus kau pelajari"Aamon mengeluarkan smirk nya.

"Hah,apa?!jelas² otak nya yang bermasalah!!!bagus dari mana?!"batin Natan yang kesal dengan Aamon.
"Tidak tapi terima kasih,aku tidak minat membaca nya sama sekali kak"tolak Natan.

"yahh oke dehh"Aamon terlihat murung karena Natan tidak mau meminjam buku miliknya.
"Dia ngambek ya?bodo amat lah"bisik Natan.

"KALAU BEGITU JADILAH ISTRI KU NATAN!!"Aamon berteriak di perpus dengan keadaan perpus yang sedikit rame.Natan yang kaget pun langsung melemparkan buku nya ke arah Aamon.

"Kak?!diam lah!! ini perpus bukan lapangan"Natan marah karna teriakan Aamon sangat mengganggu nya meskipun sekarang wajah Natan sudah sangat merah di penuhi oleh malu.

"TERIMA TERIMA NATAN TERIMA!!!"kini teriakan dari beberapa orang yang ada di perpus sangat mengganggu Natan,Natan pun panik dan takut dirinya di usir oleh penjaga perpus saat ini.

"Iya aku terima tapi kalian jangan teriak ini perpus!"Natan menghadap ke arah Aamon.
"Kak Aamon terlalu cepat bagiku untuk menjadi istri mu,maka dari itu aku akan menjadi kekasih mu saja"Natan sangat jengkel sekarang.

"Benarkah?"Aamon tersenyum kemenangan sekarang.
"WAHH SELAMAT YA KALIAN!!"Beberapa orang di perpus mengucapkan selamat untuk mereka terkhusus para wanita disana.

"Ayo kita pergi dari sini nanti bisa ketahuan penjaga"Aamon menarik tangan Natan dengan sedikit paksaan.
Natan tau dia pasti tidak bisa melawan,tangan Aamon sangat kuat.

Tak lupa Aamon membawa buku yang tadi ia bawa,namun Natan langsung menitipkan buku nya ke seorang gadis yang tadi ikut memberinya ucapan selamat.

"Tolong kembalikan yaa"tangan masi di pegang oleh Aamon.Sang gadis hanya memberikan jempol ke arah Natan.

Tak lama setelah mereka keluar dari perpus barulah beberapa penjaga datang dah memarahi orang² yang membuat keributan di perpus.

Namun saat mereka membuka pintu ternyata di balik pintu mereka menemukan Xavier dan Yin sedang berbicara bersama.Yin yang mengetahui Natan itu pun langsung berteriak memanggil Natan dan melambaikan tangannya.

Xavier juga langsung menoleh melihat Natan yang sedang di bawa oleh Aamon hanya tersenyum ke arah Natan.
Xavier menatap Yin dengan mata yang berkaca².

Yin merasa iba melihat Xavier menangis,dia pun menepuk² kepala Xavier dan berkata "cup cup jangan nangiss yaa".

Xavier kini menatap Yin dan Yin yang merasa sedang di tatap pun hanya bisa tersenyum takut Xavier akan memarahi nya karena telah lancang menepuk² kepala Xavier sembarangan.

Namun yang terjadi adalah Xavier langsung memeluk Yin dan mengucapkan "Terimakasih",Yin pun membalas pelukan Xavier dan mengangguk,"ya sama sama"

PerpusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang