17

1.6K 204 0
                                    


.
.
.

MUSUH

.
.
.

"Bunda winter mau keluar ya bun, mau healing mumpung lagi malam eheq" ucap Winter yang memakai jaket tebal, dingin cuy di luar.

"KERJAIN DULU TUGASNYA BARU BOLEH KELUAR!" Winter seketika lesu, dia mengambil bukunya dan membukanya dengan males. Winter berpikir pakai otak dosanya, sampai berhari-hari dia punya ide yang gak masuk akal. apa suruh ngerjain abangnya ya? Di sogok dulu sih baru abangnya mau.

"ABANGG!" Winter membuka gagang pintunya dan dia cemberut melihat abangnya sedang pura pura tertidur, aslinya sungchan lagi telponan sama pacarnya saat dia mendengar suara langkah dia pura pura tertidur.

"ABANG IH WINTER GA SEBODOH ITU YA! anw eh bang nanti winter beliin steak deh paling jumbo, by the way kerjain ya bang tugas bahasa Inggris kok, abang kan pinter bahasa Inggris ya bang yaa~ Winter stress bang butuh keuar rumah :( winter janji gak bakal menghilang adek bakal beliin abang steak, ya bang ya~" Abang langsung bangun dari tidurnya dan menatap winter, lemah abangnya kalo disogok sama steak! secinta itu dia sama steak. Kalo di suruh milih pacarnya atau steak? Dia bakal milih steak :') awas jangan cepuin kalian.

"Hmm, berapa soal?"

"4 soal doang kok!"

"Halah mending gak usah dikasih tugas la wes, dek." ucap sungchan yang mengambil bolpoin itu dan segera mengerjakan tugas winter, adek laknat emang! gak papa untung di beliin steak.

"Semangat bang, gue pergi dulu, bye kaka ipar!" pamitnya ke pada pacarnya sungchan itu yang masih tersambung, mau tau siapa pacarnya sungchan? Iya author pacarnya eheq .gg

...

Winter berjalan ke arah luar dan memekaikan headset ke telinganya itu, dan mengeratkan jaket itu ke tubuhnya. sumpah sekarang dingin banget winter megambil ponselnya dan melihat tulisan suhu yang tertulis angka 15° Winter menghembuskan nafasnya kasar.

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana diluar hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, laler juga tidak mau kalah. terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan. betapa malam ini penuh dengan kebahagiaan, jiwa-jiwa yang kelelahan terlelap dalam tidur malam, sementara beberapa jiwa nampak terbangun, duduk mengadu kepada Tuhan pencipta seluruh alam. Terdiam dalam indahnya sebuah malam.

Winter membuka ponselnya dan meng foto pemandangan indah, dan lautan.

"Kenapa sendirian?" Winter terkejut, hampir aja ponselnya jatuh ke lautan kalo gak di tangkap cewek tinggi itu. Winter langsung menghelasa nafas, dia langsung mengeplak tangan cewek tinggi membuat dia terekekeh. "Gemess"

"Kagetin aja lo!" karina terkekeh sesambil mengacak ngacak surai winter.

"Maaf, kenapa sendirian?" Winter menaikkan pundaknya acuh.

"Gak papa pengen sendiri aja." jawab juteknya.

"Dih sok healing," Winter terkekeh setelahnya mengerucut kan bibirnya.

[✓] # Snow Britge | Winrina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang