B A B - 1 4

4.4K 684 26
                                    

Hello!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello!

This Story's mine so don't plagiarism.

Ehem! Sebelum itu-- Selamat hari raya idul Fitri

Mohon maaf lahir batin bagi yang merayakan.

Happy Reading.

"Sudah puas menangisnya?" Vee menatap kearah Lisa sembari tersenyum melihat wajah gadis itu yang memerah,nampak lucu dan menggemaskan.

Lisa menoleh menatap Vee,melayangkan tatapan tertajamnya. "Menurutmu karena ulah siapa aku menangis?"omelnya dengan nada ketus.

Pria itu terkekeh pelan lalu mengelus puncak kepala Lisa. "Sudah-sudah,jangan menangis. Kau ingin lihat lukaku kan,aku perbolehkan kok."ucapnya sembari membuka pakaian yang membungkus tubuhnya.

"Tidak perlu! Biarkan saja kau mati pendarahan."ujar Lisa menolehkan kepalanya kearah lain.

Vee menghela nafas panjang. "Siapa yang mau mati? Aku tidak mungkin mati dan meninggalkan calon istriku sendirian."katanya.

Lisa mengerutkan keningnya. "Sendirian? Kau salah besar,kalau kau mati aku akan mencari pria lain. Mana mungkin aku sendiri di akhir hidupku,yang benar saja."ujar gadis itu yang pada akhirnya melihat luka Vee.

"Jangan cabut dahannya,aku akan mencari tanaman yang bisa menghentikan pendarahanmu."ujar Lisa mendirikan tubuhnya berniat untuk pergi namun tertahan karena tangan Vee menggenggam tangannya.

Pria itu menatap Lisa sejenak kemudian mengeluarkan belati berukuran sedang dari balik punggungnya.

"Ambil ini,setidaknya bisa menjaga dirimu dari hewan buas di hutan ini. Kalau terjadi sesuatu berteriaklah,aku akan datang."ujar Vee menyerahkan belati itu pada Lisa.

Lisa mempoutkan bibirnya. "Kau ingin menakutiku ya?"

Vee menggelengkan kepalanya. "Tidak,di hutan ini memang banyak hewan buas."katanya mengingatkan.

"Baiklah,aku pergi sebentar."ujar Lisa melangkah keluar dari goa.

Sebenarnya Vee ingin sekali menemani Lisa tapi lukanya membuatnya susah bergerak,apabila bergerak sedikit saja rasa nyeri akan menyerangnya dan dia tidak mau merepotkan Lisa bila ikut bersama gadis itu.

****

Lima menit kemudian Lisa kembali dengan membawa berbagai tumbuhan di tangannya dan juga kayu kering yang akan gadis itu gunakan untuk menyalahkan api, mereka bisa mati kedinginan kalau tidak menyalahkan api mengingat mereka berada di hutan dan suhu nya akan semakin dingin bila makin larut.

"Tunggu sebentar aku akan menyalahkan api dulu."ujar Lisa menatap Vee lalu kembali fokus menumpukkan kayu kering yang tadi di ambilnya.

Vee merogoh saku celananya dan mengeluarkan korek api miliknya. "Pakai ini saja,aku tidak mau tangan mu terluka karena menggesek kayu."katanya seraya melempar korek itu pada Lisa.

Irreplaceable [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang