B A B - 1 9

4.3K 684 13
                                    

Hello!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello!

This Story's mine so don't plagiarism.

Happy Reading.

Sudah seminggu sejak pernikahan Theo dan Sofia berlangsung dan sudah seminggu juga Vee tidak menemui Lisa begitupun sebaliknya,sebenarnya ada rasa rindu dalam dirinya tapi egonya tetap dia tinggikan dan memilih untuk menyibukkan diri agar bisa melupakan Lisa.

Vee sangat marah pada Lisa, perkataan gadis itu begitu menyakitkan baginya.

Bagaimana bisa Lisa berpikiran kalau dirinya ingin menikahi Alice?

"Kak Vee."

Suara pelan memanggil namanya membuat Vee lantas menoleh dan mendapati sosok Alice berdiri tak jauh darinya,pria yang tengah sibuk membersihkan senjata api nya itu langsung meletakkan senjatanya ke tempat yang aman kemudian memberi isyarat pada Alice agar menghampirinya.

Alice mendudukkan tubuhnya tepat di hadapan Vee. "Kak,sudah seminggu ini kakak selalu dirumah. Biasanya kakak akan pergi menemui Kak Lisa,tapi kenapa beberapa hari belakangan ini kakak tidak menemui Kak Lisa. Apa kalian masih bertengkar?"tanyanya.

Vee tersenyum tipis. "Aku sedang sibuk,Alice. Aku tidak punya waktu untuk menemuinya."jawabnya berbohong.

"Kenapa kakak berbohong?"

Pria itu menghela nafas panjang. "Alice.."

Alice mendesah pelan. "Apa benar perjodohan kalian di batalkan?"tanyanya.

Vee langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak! Maksudku aku belum mendapatkan laporan apapun dari Ayah Lisa dan itu artinya Lisa masih berstatus tunanganku."jawabnya membantah tudingan Alice tadi.

"Kak Vee,bolehkah aku memberi saran?"

Pria itu lantas mengangguk. "Ya,emangnya adik kecilku ini ingin memberikan saran apa sih?"tanyanya menggoda Alice.

"Berbaikanlah dengan Kak Lisa,kalau aku jadi Kak Lisa aku juga pasti akan marah besar karena di manfaatkan. Beritahu yang sebenarnya pada Kak Lisa agar dia tidak salah paham."ujar Alice menceramahi kakaknya ini.

Vee terdiam beberapa saat,mencoba mencerna perkataan Alice yang ada benarnya dan dia juga tidak tahan harus menahan kerinduan. Pria itu cukup sadar diri kalau dia tidak bisa menjauh dari Lisa, tidak bisa mengabaikan gadis itu yang ada malah rasa rindunya semakin berat.

"Kak Vee,kakak mendengarkanku tidak sih?"tanya Alice menyenggol lengan Kakaknya ini.

"Iya-iya,aku akan menemuinya."jawab Vee dan langsung mendapat senyuman lebar dari gadis itu.

Alice mendirikan tubuhnya. "Kalau begitu aku pergi dulu ya."ucapnya dan melenggang pergi.

Tak berapa lama suara langkah kaki terdengar mendekat kearahnya, Vee mendongakkan kepalanya dan menemukan sosok Joshua berdiri di hadapannya dengan sebuah surat di tangannya.

Irreplaceable [ END✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang