3.

1.2K 146 7
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






"Selamat makan !!" Seru Suho selaku kepala keluarga, dan keempat anggota keluarganya langsung menyantap sarapan masing-masing setelah membalas ucapan ayahnya terlebih dahulu.

Sarapan pertama Haruto dirumah ini, dia tidak ada masalah apapun dengan makanan. Sejauh ini Haruto hanya harus menyesuaikan jamnya, Indonesia dan Jepang berbeda.

"Hari ini Ruto ikut ibu yah, kita daftar sekolah." Anak yang dipanggil itu menatap sosok didepannya.

"Memangnya sudah bisa?"
"Bisa, kan surat-surat kepindahan kamu udah lengkap. Nanti kita berangkat nya jam sembilan aja yah !!" Haruto hanya mengangguk singkat.

"Emang gak kesiangan Bu?"
"Kemarin nanya Baekhyun sih mending jam segitu, biar gak ngaret katanya yah."
"Ohh, mau ayah anterin?"
"Gak usah !! Kan ayah harus ke kantor, ibu bisa bawa mobil yang digarasi kok."

"Beneran?"
"Iya, ayah."
"Hati-hati yah !! Inget kamu bawa anak." Mata kedua orangtua itu melirik haruto, takutnya ada ucapan mereka yang membuat anak itu terganggu.

"Ruto.." yang dipanggil itu kembali menatap kearah Xiumin. "Kamu gakpapa kan kalo naik mobil?" Tanya Xiumin hati-hati, dia juga mewanti-wanti agar tak merubah suasana meja makan.

Haruto terseyum "Gakpapa kok om eh Bu." Jawabnya.

"Santai aja, kalo belum biasa kamu bisa pelan-pelan !!" Lelaki tinggi itu mengangguk.

Tingtong~

"Biar Abang yang buka."
"Terimakasih, Abang."
"Sama-sama ibu." Setelah menjawab, kemudian Doyoung pergi untuk membuka pintu rumah lalu melihat siapa yang bertamu di jam sarapan.

"Kakak.."
"Hm, kenapwah bu?" Jawab Junkyu dengan mulut yang masih mengunyah, pipinya juga ikut menggembung.

"Pelan-pelan makannya sayang !!"
"Owkay."
"Kakak ada kelas hari ini?' Junkyu mengangguk. "Jam berapa?" Tanya Xiumin.

"Jam..." Ucapan Junkyu tertahan saat melihat siapa yang datang bersama Doyoung, tapi orang itu langsung menatap kearah sosok baru di rumah Junkyu.

"Oh, Jihoon."
"Ah, selamat pagi om."
"Pagi Ji, wah udah ganteng gini." Jihoon hanya terkekeh menanggapi ucapan Suho, lalu maniknya kini menatap Junkyu.

"Kakak kok belum mandi? Itu Jihoon udah jemput loh." Junkyu menatap ibunya, lalu kembali menunduk kearah alasnya.

"Kak, itu ditanya ibu loh."
"Iya ini mau mandi." Balas Junkyu lesu, ketara banget bahwasanya Junkyu terganggu.

"Yaudah buruan mandinya, gak baik bikin orang nunggu."
"Iya." Junkyu berdiri dari duduknya.

"Jiji, mau sarapan dulu?"
"Ah makasih om, tadi udah sarapan dulu. Aku mau nyusul Junkyu dulu yah om." Xiumin hanya mengangguk, dan membiarkan anak temannya itu pergi.

"Kayaknya kamu bakal beneran besanan sama Chanyeol deh, yah."
"Emang kenapa?"
"Ibu liat-liat sih mereka makin nempel."
"Iya kah? Ah tapi ayah mah gimana Junkyu aja, gak bakal jodoh-jodohin anak."
"Kenapa? Bukannya udah biasa di kalangan pengusaha?" Kini kepala keluarga Kim itu menatap istrinya, lalu tersenyum lembut.

Brother CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang