4.

1.1K 136 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





"Kakak pulangggg.." seru Junkyu saat membuka pintu rumah, dia langsung memasuki rumah diikuti dua temannya.

Telinga Junkyu benar-benar senyap, kayak aneh aja gitu rumahnya kosong gini, kan biasanya suka ada yang nyautin dia pas pulang tapi sekarang gak ada.

"Udah pulang?" Tiga orang itu langsung melihat ke sumber suara berat barusan, dan yah ternyata masih ada orang dirumah ini.

"Iya, ibu kemana?" Junkyu berusaha untuk terlihat normal, pasalnya dia juga belum terbiasa dengan adik barunya ini.

"Tadi cuma bilang mau keluar sebentar." Junkyu membulatkan bibirnya sambil mengangguk. "Kalo kakak mau makan, tadi ibu udah nyisihin kok." Sambung Haruto.

"Ah iya, nanti aja. Oh iya, kenalin ini temen-temennya k-kakak?" Nada Junkyu jadi ragu di akhir kalimat, kemudian si manis melirik dua orang yang masih betah dibelakang nya. "Chi.... Dam kenalin ini Haruto, A...dek gue."

Terdengar ada jeda beberapa detik di kata Adek yang Junkyu ucapkan, dan itu sudah jelas bagi kedua temannya.

"Haii.. gue Yoshi."
"Hai.. salam kenal, aku Yedam." Haruto terseyum sambil sedikit membungkuk, yang dibalas bungkukkan sebentar dari Yoshi dan Yedam.

"Yaudah, kita ke atas dulu yah. Yuk, gengs !!" Junkyu memimpin jalan menuju kamarnya, dia pengen cepet-cepet sampe kamarnya aja.

Engga benci sih tapi Junkyu masih belum terbiasa dengan sosok 'adik barunya' itu, kayak yah....mungkin masih butuh waktu buat beradaptasi, apalagikan mereka berbincang atau bertatap muka hanya saat bersama kedua orangtuanya.





(ᵔᴥᵔ)




"Tapi dia keliatan nya baik sih."
"Ya yah....gue gak tahu, dia juga baru mau sebulan disini."
"Terus yang bikin lo canggung apa?"
"Gak ada alesan tepat juga sih, tapi yah gimana lagi kalo udah gini?"

Yedam cuma diem sambil menyimak dua temannya yang lagi berkomunikasi, dia udah biasa jadi wasit kok.

Lagian dia juga temen biasa cuma satu kampus tapi beda fakultas, gak bisa dibilang deket kayak Yoshi yang satu fakultas sama Junkyu. Tapi untungnya pertemanan mereka baik-baik aja, gak sampe saling merugikan.

"Mungkin karena kak Junkyu susah beradaptasi sama orang baru, dan dia termasuk orang baru jugakan dirumah ini?" Ujar Yedam.

Kedua orang yang tadi berkomunikasi itu kini menatap Yedam, lalu saling tatap lagi kemudian mengangguk.

"Dam.."
"Ya?"
"Kayaknya sampe nikahpun, gue masih butuh lo deh."
"Hah? Maksudnya?"
"Ya soalnya ucapan lo itu suka tepat sasaran, atau kita nikah aja dam? Biar gue gak perlu capek-capek buat jelasin isi hati tapi lo bisa tahu."

"HUHH. Itumah enak di elu tapi pait di si Yedam, dasar penganut simbiosis parasitisme." Yoshi ikut menimpali percakapan Yedam dan Junkyu.

Brother CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang