5.

1K 140 17
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Sudah dua hari Junkyu demam, dan hari ini dia harus rela ditinggal sendirian dirumah.

Junkyu hanya bisa merasakan suhu tubuh nya yang masih hangat, dia juga tidak kuat untuk bergerak dengan cepat. Semuanya Junkyu lakukan dengan perlahan, termasuk mengunyah.

Junkyu menatap langit-langit kamar nya, pikirannya terus saja berputar pada masalah keinginan kedua orangtuanya. Junkyu tahu kok kalo ibu sama ayahnya gak maksa, tapi mau gimanapun Junkyu memang sudah menyandang tanggung jawab itu sebagai anak sulung.

Belum lagi perkara skripsi nya yang masih belum selesai, maka tambahlah pikiran Junkyu semakin berat.

"Hahh~ pusing banget gila." Keluhnya.

Junkyu meraba ponselnya, baru kali ini dia bisa melihat layar ponselnya dengan jelas karena kemarin dia tidak bisa melakukan apapun.

Junkyu itu tipe orang yang jarang banget sakit, tapi sekalinya sakit maka akan terasa sangat parah.

"Banyak banget chat sama panggilan masuk." Junkyu perlahan membuka aplikasi chatting, dia mulai melihat nama-nama si pengirim pesan.

Saat tengah melihat pesan paling bawah, tiba-tiba pesan baru masuk di ponselnya.




Jiji Park
Online

Dimana?
Kata om Xiumin kamu sakit?
Sakit apa?
Kapan bisa ketemu?
Kenapa gak diangkat?
Sakit beneran?
Aku khawatir.
Kyu?
Aku kangen.
Kyu, aku kerumah kamu sekarang.
Udah diizinin om Xiumin.
Kamu mau apa?

Belum sempat Junkyu membalas pesan itu, suara ketukan di pintu kamarnya terdengar. Junkyu menghela nafas, sudah pasti yang datang itu Jihoon.

"Kyu, aku masuk yah." Gak perlu dijawab pun, Junkyu sudah melihat sosok itu membuka pintu kamar nya.

Jihoon jalan kearah kasur Junkyu, dan sebisa mungkin Junkyu menutupi raut tidak sukanya.

"Masih gak enak badannya?"
"Um." Jihoon menempelkan tangan nya pada kening Junkyu, lalu telapak tangan itu turun kearah leher tapi Junkyu menghindar.

"Tangan kmau dingin."
"Oh, Maafyah." Junkyu mengangguk pelan.

Jihoon menelisik atas nakas samping Junkyu, hanya ada beberapa roti, botol air minum dan obat.

"Kamu udah makan?"
"Udah."
"Mau makan sesuatu? Aku bawa buah-buahan, sebentar yah !!" Jihoon mulai mengambil beberapa kresek putih dari salah satu supermarket yang sering Junkyu datangi, sudah bukan hal aneh kalo Jihoon tahu semua hal kesukaan Junkyu.

"Mau jeruk? Aku kupasin yah."
"Enggak usah Ji."
"Udah kamu diem aja !! Ini manis kok, kamu pasti suka." Ini yang Junkyu tidak suka, sebenarnya bukan salah Jihoon juga sih tapi ini karena dia yang selalu kalah saat berbicara dengan teman kecilnya ini.

Junkyu dengan terpaksa menerima setiap suapan jeruk dari Jihoon, entah karena apa tapi sikap Jihoon berubah setelah mereka lulus SMP.

Brother CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang