12.

811 118 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Sudah seminggu Junkyu tidak bertegur sapa dengan Haruto, bahkan suasana rumah jadi terasa lebih dingin karena sikap si bungsu.

Xiumin sebenarnya sudah peka dengan suasana yang terjadi, tapi dia tetap harus membahas yang terjadi karena suaminya yang.....

"Kakak kenapa yah? Jadi jarang banget keluar kamar Bu?"
"Dia kan emang enggak keluar kamar kalo gak penting urusannya."

"Tapi aneh gak sih Bu, sekarang si Adek juga malah keliatan cuek banget."
"Ah, enggak kok. Dia masih mau ibu mintain tolong beliin garem, berarti masih biasa aja."

"Tapi Bu, masa gak ngerasa aneh? Mereka tuh kayak....beda gitu."
"Yaudah sih, namanya juga anak muda. Pasti lagi nyari jati diri, jadi kalo rubah-rubah sikap mah biasa tergantung mood aja." Jelas Xiumin.

......nyebelin, soalnya gak pernah bisa paham situasi orangnya.

"Iya sih, tapi ini tuh....."
"Udah deh yah !! Jangan terus-terusan ngomongin mereka ah, gak baik."
"Iya, maaf."


Tap Tap Tap

Dua lelaki dewasa itu menatap sosok yang turun dari tangga, disana Haruto tengah membenarkan posisi jam tangan sambil menghimpit ponsel dengan bahunya agar tetap tertempel di telinga.

Xiumin masih memperhatikan putranya tanpa niat bertanya, lalu manik tajam Haruto melirik kedua orangtua angkatnya.

Haruto tersenyum sambil menghampiri kedua lelaki dewasa yang masih memperhatikan nya, lalu dia berdiri di depan keduanya.

"Ayah ibu, adek izin keluar dulu."
"Kemana dek?"
"Ketemu temen yah." Suho mengangguk santai, lalu Haruto menatap Xiumin.

"Bolehkan Bu?"
"Tapi bentar lagikan makan malem, dek."
"Ya, duluan aja !! Adek bisa makan diluar." Jawab Haruto.

"Mau makan apa nanti diluar?" Haruto terlihat berpikir.

"Yang ada aja sih."
"Kalo jajan sembarangan mah mending pulang aja deh !! Emang gak bisa pergi nya abis makan malem atau besok aja? Kan udah malem nak."

"Udah lah Bu, namanya juga anak muda. Biarin aja mungkin adek pengen ngapel, iya gak dek?" Suho menaik turunkan alisnya.

Saat melihat anak bungsunya bingung dengan wajah meledek sang ayah, Xiumin baru sadar di belakang Haruto ada si sulung yang sedang bengong.

"Iya...."
"Kakak, mau kemana?" Xiumin memotong jawaban Haruto dan itu membuat Junkyu tersadar lalu senyum kecut pada ibunya.

"Mau ambil delivery." Jawab Junkyu dengan suara pelan, aneh banget pas denger soalnya kan si sulung Kim itu selalu ceria dan bersuara lantang.

"Numpang lewat yah dek." Lalu junkyu melewati tubuh tinggi haruto, dan berjalan kearah pintu utama.

"Kakak pesen apa? Tumben banget delivery." Xiumin cuma mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Ayah ibu, adek pamityah." Haruto pergi setelah kedua orangtuanya mengangguk, lalu berjalan keluar rumah.

"Tuh kan Bu, mereka tuh lagi aneh."
"Hadeh, sebahagianya ayah aja deh !!"
"Bu... yeh si ibu, tunggu atuh Bu !!" Suho mengejar istrinya.






Brother CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang