9.HG

2.1K 153 0
                                    

seperti biasa alangkah baiknya jika divote dulu sebelum membaca 🤗
peringatan typo bertebaran ⚠️⚠️


🦋🦋🦋

"assalamualaikum"

sontak semua yang berada didalam kamar menengok kearah sumber suara yang berada diambang pintu

mauren mengangkat satu alis bingung mengapa gus abdar datang kekamar mereka apakah ia tadi membuat masalah?, seingatnya tidak ada

"waallaikumsalam"jawab mereka bertiga "kenapa gus abdar?"sahut kia
"ini, saya hanya mengantarkan mukena milik mauren"mauren mendengar langsung menepuk kening kaget mengapa ia sampai lupa membawa pergi mukenanya

"ehh,maaf gus lupa,maaf juga merepotin"jawab nya dengan tak enak hati,kesian dengan calon imamnya bersusah payah mengantarkan mukenanya

senyum nya langsung terbit ahh gus abdar memang perhatian sekali jadi makin cinta.

"tidak apa-apa,kalau begitu saya pamit. assalamualaikum"sambil menjulurkan tangannya seraya menyerahkan mukena milik mauren sontak mauren langsung menyambut dengan senyuman

"waallaikumsalam,shukran gus abdar" gus abdar yang mendengar langsung tersenyum tipis
"na'am"sahut nya sambil berlalu pergi

aduhhh mauren bisa gila sekarang apalagi tadi sempat melihat senyum milik gus abdar, sampai melupakan kejadian yang membuat nya sedih hanya dengan melihat gus abdar,memang mauren gilaa!!

"hahh demi apa!!,mauren tadi gus abdar senyum?"pekik kia sambil memegang bahu mauren sambil menggoncang kan tubuh mauren

"woii kia stop pusing pala gw"kia yang mendengar langsung menyengir memperlihatkan gigi putih nya

"ehehe maaf mauren"
"itu beneran gus abdar?"beo siska yang masih bisa didengar ketiganya

"aku juga kaget kok bisa bang abdar senyum sama yang bukan mahram"bahkan aisyah yang notabene nya sebagai adek pun ikut kaget

"kalian kenapa?ko pada kaget,kaya ga pernah liat gus senyum aja"dengan alis yang mengerut lantaran melihat temannya begitu lebay nya sampai kaget

"emang ga pernah"ucap siska yang diangguki kia kalau aisyah tidak kan ketika keluarga nya kumpul gus abdar selalu menampaikan senyuman nya

"ga pernah"beo mauren yang di angguki ketiganya

"kenapa?"tanya nya lagi

"aku juga ga tau"
"kalo menurut aku si,kan gus abdar selalu menjaga pandangan nya jadi senyum nya ga diperlihatkan begitu, tapi aku baru liat gus abdar kaya gitu"ucapan aisyah membuat mauren langsung menutup wajah nya apalagi sekarang pipi nya terasa panas,yakin kalau pipinya sekarang sudah semerah tomat

apakah ia boleh baper?tapi juga ia ingat dengan ucapan adek dari lelaki yang saat ini ia cintai

"aduhhh ga mau gw ga mau baperrrr"yang terus saja menutup wajahnya

ketiga temannya menatap dengan bingung ada apa dengan mauren saat ini?

saat mauren membuka wajah nya sontak ketiga temannya melotot kan mata ada apa dengan mauren? kenapa wajah gadis itu merah

"astaghfirullah mauren muka kamu kenapa"ucap kia sambil memegang kedua pipi nya
"merah banget"lanjut nya lagi

"gw malu ki"
"gitu aja ko malu lemah banget"seru kia sambil tertawa bisa bisa mauren malu dengan kata kata aisyah tadi

"jauhan lo jangan deket-deket gw lagi"sambil menjauh kan diri dari kia yang terus saja tertawa

"ish ngambekan"siska dan aisyah hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua temannya itu, sebentar lagi kamar mereka pasti akan penuh dengan canda tawa

"udah udah,ayo kita tidur nanti kelihatan pengawas nya"langsung saja mereka mengambil posisi terenak untuk tidur,

mauren langsung mengganti pakaian nya dengan daster biasa dan langsung menuju tempat tidur.

ketika memejamkan mata terlintas diotaknya
"kenapa ya kalo liat gus abdar itu kaya inget sama siapa gitu tapi gw ga inget apa apa"sambil berusaha memejam kan kedua matanya tetapi tetap saja tidak bisa tidur

kesulitan nya ketika ada satu hal dalam fikirannya pasti akan mempersulit ketika ingin tidur,selalu saja mengingat dan juga tentang perasaan nya yang membuat mauren bingung apakah secepat ini jatuh cinta dengan seseorang?

semakin membuat kepalanya nyut nyutan,ahh lebih baik dia tutup saja matanya dan menyambut hari esok

(◡ ω ◡)
°°°

jam menunjukkan pukul 2 dini hari,mauren dan ketiga temannya sudah mengambil wudhu untuk melakukan sholat tahajud,

sesudah melakukan sholat mauren tidak langsung beranjak melainkan sedang berdoa mengadah kan kedua tangan nya didepan dada

"yaAllah tuhan semesta alam,beri kemudahan untuk hamba jika dia memang terbaik untuk hamba tolong dekat kan yaAllah Aamiin"doa nya setelah itu langsung melepas mukena dan memakai hijab instan nya tidak lupa melipat kembali mukenanya

"ayo"kata siska dibalas anggukan kecil oleh mauren

keluar dari musholla bersama sama dan melanjutkan jalannya menuju kamar mereka tetapi mata milik mauren menyipit lantaran melihat sosok yang tak familiar dimatanya, matanya langsung melotot dan tersenyum lebar

"ayo cepetan"seru nya sambil menggandeng tangan siska dan berlari kecil menghampiri sosok yang ia kenali

"haiii gus abdar"dengan senyum sumringah nya dan tangan yang melambai ke arah gus abdar

"astaghfirullah"














helowwww pak kabarrrr,jangan lupa votmen nya okeyy 😘

HI GUS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang