2 Minggu berjalan begitu saja. Kehidupan keluarga Xeon tidak terjadi apa-apa kecuali tingkah Selena yang semakin menjadi semena-mena.
Entah kenapa wanita itu begitu tak tau diri. Tingkahnya selalu seperti pemilik rumah. Bahkan anak-anak Xeon tidak pernah berbuat seperti itu selama di mansion.
"Besok ayah akan pergi ke luar kota," ujar Xeon saat mereka sekeluarga sedang duduk di ruang keluarga.
Gama menoleh, "kemana?"
Xeon melirik aneh kearah anak keduanya itu, "ke luar kota. Kan tadi ayah udah bilang," ujarnya.
Gama cemberut, "maksud Gama tuh ayah mau pelgi ke lual kota yang mana? Kan banyak," ujar Gama memperjelas perkataannya.
Leon terbahak. Keponakannya yang satu itu memang selalu bertengkar dengan ayahnya.
"Denpasar," jawab Xeon.
Mereka semua mengangguk mengerti kecuali Selena yang hanya diam sambil memainkan ponselnya.
Leon benar-benar tidak menyukai sosok kakak ipar barunya. Benar-benar tidak punya etika dan sopan santun.
∆∆∆
"Balas dendam terbaik bukankah melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan?" Monolog Xeon sambil menatap kearah luar jendela dari kursi kerjanya.
Xeon menumpukan sebelah kakinya diatas kakinya yang lain. Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk pahanya dengan tempo yang teratur.
"Bukankah semua ini akan semakin menarik?"
Xeon menyeringai. Kepalanya dipenuhi oleh ribuan rencana yang akan dia lakukan.
Tok
Tok
"Mas Xeon? Ini aku bawain teh," ujar Selena sambil membawa secangkir teh lalu diletakan diatas meja kerja Xeon.
Xeon menunduk untuk menatap genangan air dalam cangkir itu sebelum meminumnya.
"Terimakasih, kau boleh pergi," usirnya lalu mulai membuka salah satu dokumen.
Sial. Kenapa badannya menjadi panas begini?! Dan kenapa matanya pun jadi memburam?
"Selena... Kau beri apa didalam teh itu?" Geram Xeon dengan suara seraknya.
Selena tersenyum lebar, dia mendekat kearah Xeon lalu duduk diatas pangkuan lelaki itu.
"Tidak macam-macam. Hanya obat perangsang," bisiknya dengan nada menggoda.
Selena sengaja membuka satu persatu kancing kemeja Xeon lalu mengusap dada bidang lelaki itu.
Xeon menggeram rendah. Pria itu benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan dirinya.
Akhirnya dengan segera Xeon membawa tubuh Selena keatas sofa setelah mengunci pintu. Pria itu benar-benar melakukannya dengan Selena.
.
Xeon terbangun dengan posisi yang masih berada diatas tubuh polos Selena. Pria itu mengacak-acak rambutnya frustasi lalu segera mengambil semua bajunya yang berserakan lalu memakainya.
"Sial," gumamnya sambil berjalan disepanjang lorong mansion nya. Berkali-kali Xeon menonjok dinding dengan kasar.
"Yayah kenapa?" Tanya Gaga sambil mendongakkan kepalanya. Tinggi ayahnya itu benar-benar membuat lehernya sakit karena harus selalu mendongak.
Xeon langsung tersenyum ketika melihat kehadiran putra bungsunya itu yang nampak sangat menggemaskan dengan tingginya yang hanya mencapai pahanya. Xeon terkekeh kecil menyadari betapa kecilnya Gaga diantara mereka semua. Bahkan kedua saudaranya yang lain sudah mencapai pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
Teen FictionRaxeon William Veregas adalah sosok ayah yang begitu buruk. Memiliki tiga anak kembar yang setiap hari selalu dia maki dan siksa hingga umur ketiga anaknya menginjak 17 tahun. Saat itulah mimpi terburuk Xeon datang. Anak sulung serta bungsunya tewas...