Gama meletakkan kembali gelasnya keatas meja setelah semua isinya tandas. Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam yang menandakan jika dia harus kembali tidur.
Saat kakinya hendak naik berjalan kearah tangga, dirinya dibuat bingung saat melihat sosok adiknya yang sedang berjalan kearahnya.
"Adik? Adik ingin apa? Mau kakak ambilkan?" Tawarnya.
Anehnya Gaga hanya melengos melewatinya begitu saja.
Saat sadar, Gama langsung berlari terbirit-birit ke lantai dua. Dia naik keatas ranjang Gara dan memasukkan tubuhnya kedalam selimut Gara.
Badannya bergetar diiringi dengan isakan tangis yang kencang.
"Kenapa?" Tanya Gara yang terbangun.
"Hiks... A-ada adik dibawah... Badannya besal telus jalannya juga lancar..." Jelas Gama terbata-bata.
Gara mengerjapkan matanya pelan. Kemudian tangannya menggaruk tengkuknya bingung. Gaga tidak mungkin memiliki badan yang lebih besar daripada Gama. Lebih tidak mungkin nya lagi adik bungsunya itu bisa bicara dengan lancar.
"Hantu kali," jawab Gara asal.
Setelahnya Gama menangis semakin kencang.
BRAK
"Kenapa?!" Tanya Xeon panik setelah membuka pintu kamar dengan kasar.
Nafasnya memburu karena berlari kearah kamar anak-anaknya dengan tergesa-gesa. Dia memang belum tertidur karena sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya disebelah Gaga yang sedang tertidur pulas. Namun kakinya dengan spontan berlari saat telinganya menangkap suara tangisan dari kamar anak-anaknya.
"Ayah! A-adik ada dibawah hiks... Tapi badannya besal telus jalannya juga jadi lancal..." Adu Gama setelah Xeon menggendongnya.
"Gaga ndak kemana-mana kok, dali tadi Gaga bobo di kamal yayah," celetuk Gaga yang sedari tadi menyimak didekat pintu.
Saat tertidur tadi dirinya dibuat terkejut dengan gerakan Xeon yang tiba-tiba hingga membuat kasurnya bergoyang keras.
"Tapi tadi adik benelan ada di bawah!" Bantah Gama.
Xeon bingung. Dia tau jika sedari tadi Gaga tidur disebelahnya. Tapi Gama pun tidak mungkin berbohong. Apalagi setelah mengingat kejadian yang menimpanya 3 hari lalu.
Flashback
Gaga menutup pintu kulkas setelah tangannya mendapatkan sebuah donat dengan krim cappucino diatasnya. Anak itu menggigit donat itu sambil meliarkan pandangannya.
Namun tatapannya langsung tertuju kearah ruang TV dimana layar lebar itu menyala dengan menampilkan tayangan hutan belantara tanpa terkena cahaya matahari sedikitpun.
Gaga juga bisa melihat jika ada sosok anak kecil yang sedang duduk di sofa.
Akhirnya Gaga menghampiri sosok itu.
"Tata Gama!" Panggil Gaga setelah melihat wajah dari sosok itu.
Dengan bersusah-payah akhirnya Gaga bisa duduk diatas sofa tak jauh dari sosok itu duduk.
Anehnya Gama tidak menoleh. Yang ada anak itu justru menunduk dan menangis.
"Tata! Tata napa nanis? Donatna puna tata Gama ya?" Tanya Gaga sambil mendekatkan tubuhnya pada sosok Gama.
Tiba-tiba saja Gama tertawa.
Gaga langsung berteriak ketakutan saat wajah Gama menoleh kearahnya. Wajah itu dipenuhi oleh darah tak lupa dengan deretan gigi yang berjejer berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
Teen FictionRaxeon William Veregas adalah sosok ayah yang begitu buruk. Memiliki tiga anak kembar yang setiap hari selalu dia maki dan siksa hingga umur ketiga anaknya menginjak 17 tahun. Saat itulah mimpi terburuk Xeon datang. Anak sulung serta bungsunya tewas...