chapter 6

14K 1.1K 18
                                    

"ini celitana lagi ada jualan di pinggil jalan," jelas Gaga ketika Kelvin menanyakan maksud dari tumpukan Lego yang Gaga buat.

Hampir semua orang di Lego diambil oleh Gaga dan di tumpukan di satu sisi. Anak itu meletakkan beberapa bangunan di seberangnya.

"Lah, telus gimana cara meleka beli dagangannya?" Tanya Gama yang tidak mengerti dari konsep yang dibuat sang adik.

"Nanti meleka nyeblang," jawabnya lugu.

Gama mengangguk mengerti. Anak itu mulai kembali melanjutkan membuat bangunan miliknya.

Akhirnya setelah drama panjang tadi Gama mau bermain bersama dengan Kelvin. Apalagi ketika melihat adik serta kakaknya yang mulai bermain dengan Kelvin.

"Hey, bukankah selu jika kita beltetangga?" Celetuk Kelvin sambil menopang dagunya.

Gama langsung bergidik. Memiliki tetangga seperti Kelvin bukanlah salah satu harapannya. Dia tidak bisa membayangkan jika setiap hari mendengarkan celotehan Kelvin tentang barang-barangnya.

.

"Kalian pulang sama siapa?" Tanya Kelvin setelah bel pulang berbunyi.

Anak itu sedang sibuk merapihkan Lego nya dibantu oleh Gama.

"Ayah," jawab Gara dengan singkat.

Kelvin mengangguk mengerti. Anak itu sekarang memakai tasnya dengan kotak Lego yang dibiarkan diatas meja. Berbeda dengan tadi pagi yang malah memasukkan kotak Lego nya kedalam tas kemudian menyeret tas itu.

"Sama dong," ujar Kelvin dengan semangat.

"Pulang?" Tanya Xeon sambil menyembulkan kepalanya dari balik pintu kelas.

Ketiga anaknya itu langsung mengangguk dan menghampiri Xeon setelah berpamitan dengan Kelvin.

"Jadi, gimana hari ini?" Tanya Xeon sambil menyetir.

Dia ingin membiasakan kepada ketiga putranya untuk menceritakan setiap kegiatan mereka setiap pulang sekolah.

Gama langsung menceritakan semua kejadian di sekolah. Anak itu mulai bersemangat ketika bercerita.

Diam-diam Xeon merasa lega. Awalnya dia cukup merasa bersalah pada Gama karena dia sudah memaksa anak itu untuk sekolah hingga membuatnya menangis seperti tadi.

"Mau jalan-jalan?" Tanya Xeon sambil melirik kearah bangku tengah tempat dimana kedua putranya duduk. Sedangkan Gaga duduk di kursi samping kemudi dan sedang terlelap karena kelelahan.

"Kemana?" Tanya Gama.

Xeon nampak berpikir sambil mengetuk-ngetuk kemudi dengan jari telunjuknya, "ke Timezone?"

∆∆∆

"Yeay, Gaga menang!" Seru Gaga sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Adik culang, gala-gala digendong ayah adik jadi tinggi," protes Gama sambil melempar bola basketnya dengan kesal.

Saat ini mereka sedang berada di Timezone, lebih tepatnya di area permainan basket. Mereka membagi tim menjadi 2. Tim pertama berisi Xeon dan Gaga. Tim kedua berisi Gara dan Gama.

Gaga hanya tertawa senang sambil memeluk kepala Xeon. Anak itu duduk diatas pundak sang ayah untuk memasukkan bola basket ke dalam ring.

"Sekarang mau main apa?" Tanya Xeon sambil memegangi Gaga.

"Gaga mo main itu!" Pekik Gaga sambil menunjuk kearah salah satu permainan boneka capit.

Tanpa menunggu lama akhirnya mereka menghampiri permainan yang diinginkan oleh Gaga.

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang