Xeon hanya bisa menaikkan sebelah alisnya saat melihat sosok adiknya selalu mengekorinya kemanapun. Dia ke toilet, Leon mengikuti. Dia ke dapur, Leon mengikuti. Begitu seterusnya dan itu terjadi sedari pagi.
Xeon melangkahkan kakinya sambil membawa secangkir kopi lalu duduk diatas sofa ruang keluarga. Lengannya terjulur untuk mengambil sebuah koran yang terletak diatas meja.
Leon ikut duduk dihadapan Xeon. Pria itu terlihat sedang menunduk sambil memilin lengannya gelisah.
"Kenapa? Apa yang mau kau katakan?" Tanya Xeon pada akhirnya.
Leon terus bergerak gelisah. Dia meremas-remas kedua tangannya guna meredakan rasa gugup yang menderanya.
"A-anu... Itu..." Leon terus bergumam tidak jelas.
Xeon mengangkat sebelah alisnya, sebenarnya apa yang terjadi pada adiknya itu?
"Pacar Leon hamil," cicitnya pelan.
Xeon menurunkan koran yang sedari tadi dia baca. Matanya menatap nyalang kearah sang adik.
"Candaan mu gak lucu," desis Xeon.
Leon menggeleng cepat, "Leon gak bercanda."
"Brengsek!" Maki Xeon sambil berdiri.
Pria itu berjalan menghampiri sang adik lalu menarik kerah kaos yang dikenakan oleh Leon dengan kasar.
"Kamu mau jadi apa hah?! Kerja belum tapi udah berani buat anak orang hamil!" Amuknya.
Kaki Leon sudah gemetaran, "m-maafin Leon, Leon khilaf bang."
"Khilaf?! Kekhilafan kamu itu bikin semua pihak rugi!" Xeon menghempaskan tubuh Leon dengan kasar.
Pria itu mengacak surainya frustasi.
"Abang gak mau ikut campur. Besok, kamu yang ngomong sendiri ke ayah, dan jangan lupa bawa wanita itu."
Setelahnya Xeon pergi meninggalkan Leon setelah menendang sebuah sofa dengan kasar.
∆∆∆
"Yayah kenapa?" Tanya Gaga saat melihat penampilan Xeon yang begitu acak-acakan.
Xeon hanya tersenyum tipis sambil mengelus pipi Gaga yang masih terbaring diatas ranjang.
"Ayah gak apa-apa," jawabnya sambil memeluk tubuh kecil itu dengan lembut.
"Masih sakit?" Tanya Xeon sambil menyentuh kening Gaga yang masih dibalut dengan perban.
Gaga menggeleng, anak itu malah sibuk menonton acara kartun kesukaannya
"Gaga mau ketemu kakak?" Tanya Xeon setelah beberapa menit terdiam. Pria itu seperti memikirkan banyak hal dalam kepalanya.
Gaga mendongakkan kepalanya, "kakak? Ke lumah kakek?" Tanyanya antusias.
Xeon mengangguk sambil tersenyum, "mau?"
"Mau!"
Dan disinilah mereka sekarang. Di halaman sebuah mansion megah milik William Vernon Veregas.
Xeon menggendong Gaga dengan hati-hati sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion itu.
"Yayah, apa bibi yang belsih-belsih lumah Ndak capek buat belsihin lumah kakek?" Tanya Gaga sambil melihat kearah isi mansion ayah dari Xeon itu.
Terdengar suara gelak tawa dari orang-orang yang sedari tadi duduk di ruang tamu. Situasi yang awalnya mencekam langsung cair karena pertanyaan lugu dari Gaga itu.
"Yang bersihin rumah kakek kan banyak, jadinya gak capek," sahut William sambil berdiri. Pria berusia 46 tahun itu langsung berdiri dan mengambil alih tubuh Gaga dari gendongan Xeon dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
Teen FictionRaxeon William Veregas adalah sosok ayah yang begitu buruk. Memiliki tiga anak kembar yang setiap hari selalu dia maki dan siksa hingga umur ketiga anaknya menginjak 17 tahun. Saat itulah mimpi terburuk Xeon datang. Anak sulung serta bungsunya tewas...