Chiang Mai, 05 Mei 2021
tes
tes
tes
/grashhh/
"bagaimana"
"untuk cabang bagian hotel dan resort sudah kami tangani, dan 2 hari lagi khun ada pertemuan dengan para eksekutif dari JOA COMPANY"
"selain itu?" tanya nya
"sejauh ini belum ada yang perlu dikhawatirkan khun, aman terkendali"
"jangan lupa, pantau semua yang ada dilokasi proyek"
"baik khun" sigap Pracha
Begitu telepon seluler itu dimatikan sepihak oleh sang atasan. Dev masih di Chiang Mai, ia masih berusaha menemui Garen, penasaran?
...tes
tes
tes
tes
tes
"hm hujan, dimana Garen" monolog Devan sambil memegang payung ditangan kanannya dengan mata yang masih terarah didepan kost Garen
“ ... ”
Tak muncul juga, akhirnya Devan keluar ke arah barat daya jembatan. Dimana ia melihat beberapa orang bertubuh lebih besar dibandingkan Garen sedang menarik tubuh ringkihnya juga menghajarnya tanpa ba bi bu.
...
BRUKKKKK
AHH
AMPUNNN TOLONG JANGAN
HIKS AMPUN JANGAN
Hiks TOLL~
HIKS
AHBHHH SAKIT HIKS AMPUN
/tassss
"suara apa it-Garen!!!" pekik Devan
Langkah Devan terkejut, ia langsung saja berlari sambil meninggalkan payung yang ia gunakan seraya membantu melindungi lelaki didepannya ini.
"hei! apa yang kau mau, jangan langkahkan kakimu mendekatinya" ucap Devan
"kau tidak ada urusan dengan ku, bocah tidak berguna ini harus ku adili sendiri" sarkas orang bertubuh penuh tatto juga bekas luka ditangannya, seperti preman
"apa hak mu membawanya, lepas apa yang kau mau" delik Devan tak terima
"hei orang kota sok pintar, dia belum membayar hutangnya, jangan kan hutangnya gubuk reyot ini saja ia tunggak, cihhh keparat dasar jalang" hardiknya
"hiks maaf hiks maaf hiks beri Gar-hiks-Garen waktu hiks"
"hei kau" ucap preman itu sambil mencekik rahang Garen "hutang mu kepadaku itu banyak, kau lihat berapa yang kau berikan barusan kepadaku? Bahkan seperempatnya saja tidak ada!!!"
"hiks maaf hu hu maaf, ahh ss-ssakith hiks" tangis Garen
......
"berapa hutangnya, akan ku bayar lunas sekarang"
"50.000Baht, mana cepat" cerah preman itu
Devan pun mengeluarkan cek didalam dompetnya dan memberikan kepada preman tersebut.
"pergi dan jauhi Garen, pastikan aku tidak bisa melihat mu lagi" sarkasnya
"hahahaha kau ternyata pintar menggoda orang kaya jalang? hei, ayo kita pergi" mereka semua yang sudah mendapatkan apa yang mereka mau meninggalkan Dev yang membawa Garen yang tengah pingsan
...
"hiks jhmm hikss"
author pov.
Segera saja Devan langsung merengkuh tubuh yang lemah itu, merasakan panas yang ada ia langsung mengerenyit kaget.
author pov end.
"heii, Garen, kau sakit" tanya nya khawatir
"hiks enggak apa apa hikss Garen hanya-"
"hanya apanya, ayo ku gendong kedalam, kau sakit"
...
Bagaimana tidak terkejut, hampir semua atap rumah alias kost kecil itu hampir runtuh jika saja ini adalah hujan besar. Jika bahwasanya rumah adalah tempat berlindung, ini sangat jauh dari kata aman.
Setelah membaringkan Garen dikasur seadanya, ia hanya menatap wajah Garen sambil menggenggam tangannya. Mencoba memberikan kenyamanan untuk Garen.
"hmmmz hiks"
Dilihatnya Garen tidak bisa tidur dengan nyaman, ia lgsg membawa Garen ke dalam pelukannya agar ia tetap merasa nyaman.
"tenanglah, aku disini untukmu" lembut Devan
Setelah berucap seperti itu, tangan halus Garen menuntun tangan besar Devan agar mem puk puk pantatnya, serta mengelus punggungnya.
/HMMMM BAYI GATUH
"aow, hahaha baiklah kau lucu sekali" tak tahan Devan
"heiii bagaimana kau tidur sangat nyaman, sementara aku disini khawatir melihatmu" elus Devan dikepalanya
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
pretty boy [END]
Romancecinta beneran atau cuma kasian? 𝐜𝐞𝐤 𝐛𝐢𝐨 / 𝐜𝟒𝐫𝟒𝐦𝐞𝐥𝐥𝟎𝐨 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐨𝐫𝐞!