[CH11] FVCK1NG PVN1SHMENT

774 47 3
                                    

Read me, you'll know who I am if you've read not just from the cover 🙆🏻‍♀️💘🤠😛🤩
อ่านฉันคุณจะรู้ว่าฉันเป็นใครถ้าคุณได้อ่านไม่เพียง แต่จากปก​


>ᴗ₊˚✧🐼⚽





"phi" cicit Garen

"phi mau bawa Garen kemanaa"

"phii-"

"diam atau ku lempar dari sini!" lagi lagi suara deep itu menusuk tajam ditelinga Garen,

Ia ingin menangis tapi bentakan juga nada tinggi dari Dev membuat ia mengurungkan niatnya, ia memasukkan tangannya yang berisi itu ke dalam mulutnya agar tangisnya tak didengar Dev.

...




























































































...

"hiks ke-kenapa kakak hiks m-marah" Garen sedih, mulutnya melengkung ke bawah bahkan mata itu memerah seraya berair "apa kak hiks kk-kak Dev ben-hiks benci Garen hiks" batin Garen sambil menangis dalam diam

...










"masuk!" titahnya

"hiks phi-" harap Garen

"kau tak punya telinga? KU BILANG MASUKK!!!" bentakan Dev membuat Garen semakin meningkat nangis bahkan mengeluarkan suara,

"kau memang memancing emosi"

/SRETTTTT

"hikss pphii hiks maaf hiks" tangis Garen menjadi jadi saat Dev menarik kuat tangan Garen menuju lantai 3

Sebelum menyeret tangan Garen menaiki tangga, Dev memerintahkan kepada maid yang ada disana, yg sedang menonton mereka sambil menatap iba Garen

"jangan ada diantara kalian menaiki kawasan lantai 3, ingat aku tidak toleransi pada siapapun, jika melanggar perintah, maka kalian tau resikonya" ujar Dev langsung menarik Garen dari lantai utama

"hiks phii maaf hiks maaf pel-hiks pelan pelan hiks sakit" adu Garen, namun Dev seakan tuli
















...

































...

"kasian khun Garen, semoga saja khun Dev tidak melakukan apa-apa" ujar kepala maid disana

"tapi bi, saya tidak yakin" ucap pengurus rumah tersebut yang sdh bekerja 2th lamanya

...



















































/BRAKKKK

"akhhh" kaget Garen

"ahhh phi" pekik Garen saat ia melihat Dev menatap tajam ke arahnya





Tiba-tiba Dev mendekat dan mencengkram rahang Garen, sakit itulah yang dirasakan Garen. Ia mengeluh diikuti tangisnya yang tak berhenti dari tadi.

Entah terbawa nafsu atau memang Dev sudah emosi, ia langsung saja pergi meninggalkan Garen diatas kasur yang posisinya ia tindih tadi. Dev membuka bilik rahasia yang ada dibelakang lemari, sontak Garen yang melihat lemari itu tiba-tiba berputar 360° pun kaget.





Garen pikir, hanya Dev yang masuk ke sana ternyata ia salah. Justru penyebab Dev membuka ruang rahasia tersebut adalah Garen.

Garen terhuyung bahkan pergelangan tangannya memerah akibat tarikan kuat sang Dev.









Benda pertama kali yang Garen lihat saat memasuki ruangan tsb. Kursi aneh yang menyambutnya, posisinya berada ditengah tengah antara sofa.







Garen masih sesenggukan, ia juga tak mengerti mengapa Dev membawanya kesini, ia masih memikirkan kenapa Dev sangat marah padanya

...












"kemari" Dev menatap tajam wajah berair itu

"hiks phii" tangis Garen

"APA KAU TULII!!!?" ucapan menohok Dev blm selesai, ia lgsg menarik Garen ke arah kursi pertama yang ia lihat

Saat itu juga, Dev merobek paksa baju kemeja putih yang digunakan Garen hingga kancing bajunya berjatuhan. Ia juga dengan kasar melepas celana bahan Garen.

Dev masih mendengar jelas suara tangis Garen yang ia tahan, Dev jengkel mendengar tangisan Garen yang tidak berhenti.

/PLAKKK

"sekali tangisan keluar dari mulutmu, akan ku buat pantatmu ini jadi korban" Garen hanya bisa menangis dalam diam, ia takut jika Dev dalam suasana seperti ini

"bagus, aku suka yang penurut"

















...


Garen langsung diangkat Dev untuk duduk dikursi khusus tersebut. Kedua kakinya dipasang gesper dan juga tangannya yang dikenakan rantai yang menggantung.

Fyi, kondisi Garen sekarang hanya memakai boxer tipis, entahlah apa Dev sengaja(?) we never know🙏🏻

Dev memulai kegiatan yang akan ia lakukan, ya benar ke Garen. Ia mulai menggetarkan alat yang ia letakkan diantara paha juga gesper yang mengikat Garen dengan volume getaran terbilang normal.

"AHMMMM" desis Garen kaget, namun melihat ekspresi Dev, ia segera menutup mulutnya

Dev memasang alat seperti bekam pada dua dada berisi Garen, namun bukan untuk membekam (pahami ya readers).








Garen tak bisa menahan lagi, ia menggeram menahan atmosfer yang berbeda saat benda benda tersebut bergetar disekeliling tubuhnya.

Ia berkeringat namun Dev terlihat kurang suka(?) Dev langsung menambah kecepatan getaran alat tersebut. Jika tadi volume normal, sekiranya sekarang bertambah 2 tab menjadi maximal.


















"AHHHHHH"

"HUHHHHH KK-KAAK UHMM"

"HIKS KAK-AHH"

"BBENDA AP-AHH INI AHKKK"

"UHMMM AAAAAAAAAHH" desah panjang Garen sesaat setelah ia mengeluarkan spermanya.

Cairan tersebut menembus keluar didalam boxer yang ia pakai, alias belum terlepas. Terlebih lagi cairan Garen juga ada yang menetes ke lantai vinyl secret room tersebut.

.
.


























.
.





...

have you found out about me? read me, again.
คุณค้นพบเกี่ยวกับฉันหรือไม่? อ่านฉันอีกครั้ง

...

pretty boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang