[CH8] WARNING!

1K 66 1
                                    

“AAAAAAAAAAAAAAAAA” pekik Garen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“AAAAAAAAAAAAAAAAA” pekik Garen

“phii!!!!!” sungut Garen sebal

“HAHAHAHAHAHAHAHAHA”

“abisnya kamu ngapain hmm? minta dimakan? pagi pagi jarinya nakal” tatap Dev

“eh hmmm gak kok, Garen enggak nakal” belanya

dahi Dev mengkerut
“hmm enggak ya? yakin?” smirk Dev

“ii-iiya lah, mas-asa Garen bohong, gaboleh bohong nanti hidungnya panjang” kilah Garen






































...

Tiba-tiba saja Dev yang awalnya disamping, kini langsung naik ke atas badan Garen. Badan Garen memang bongsor, namun kalah jauh dengan badan Dev yang berotot kekar, begitu juga tinggi mereka yang Garen sendiri lebih pendek 5 cm daripada Dev.

...



























“ph-hiii Dev” kaget Garen, siapa yang gak kaget coba, orang langsung dinaikin gaya lompat kodok gitu.

“kau bohong” tajam Dev

“ehh phii, umm Garen hanya memegang bi-bbir phi hanya pengen tidak maksud apa apa beneran”

“suer” Garen mengangkat dua jari telunjuk & tengahnya membentuk huruf v  atau peace agar Dev percaya

“aku tidak percaya”

“aow phiii” delik Garen tak terima

“apa hmm” ucap Dev sambil menelusupkan kepalanya ke leher Garen

“ehh phiih-- jangan ggini” cicit Garen

Dev mendelik, Garen menolak? hei, Dev bahkan belum kasih ikan😩🤭 /you know i know xixi

“mmaksudnya Garen, bukan bukan”

“kau menolak, bukan apanya?” tanya Dev santai

“hmm Garen malu phi” cicitnya

Dev menatap Garen, juga tangannya yang memegang pipi gembul Garen

“kau bau”
.
.






























pretty boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang