[CH21] GLAD TO SEE YOU, MY LITTLE

467 33 2
                                    

Read me, you'll know who I am if you've read not just from the cover 🙆🏻‍♀️💘🤠😛🤩
อ่านฉันคุณจะรู้ว่าฉันเป็นใครถ้าคุณได้อ่านไม่เพียง แต่จากปก​


>ᴗ₊˚✧🐼⚽

2 minggu dirumah sakit setelah kejadian,,

“selamat pagi sayang” cup.

“hei, kau tidak merepotkan papa kan? ayo ajak papa bangun” sedih sebenarnya, namun Dev sadar ia tak bisa berlarut-larut dalam kesedihan

Kini kandungan Garen memasuki minggu ke 15 minggu, Dev sangat memperhatikan Garen. Bahkan 2 minggu ini ia tidak pergi ke kantor, “ingin menjaga Garen dan calon anaknya” katanya.

Cukup ia merasa bersalah selama ini kepada Garen, mungkin kah ini karma yang ia dapatkan saat saat terdahulu tidak bersikap lembut pada Garen.

Sekarang takdir memihak, ia akan segera memiliki anak. Tak pernah ada bahkan terlintas dibenaknya jika ia akan menjadi seorang daddy, bahkan ia tidak tau jika Garen se - istimewa itu.

“sayang, daddy makan dulu na” ucapnya sambil mengelus perut Garen yang terlihat buncit.

Dev selalu memberikan kasih sayang nya pada calon buah hati mereka, ia selalu mengelus sayang perut Garen. Bahkan saat tidur pun ia selalu membacakan dongeng untuk calon anaknya.

Memang agak lain daddy yang satu ini, ia hanya berpikir jika ia melakukan ini, mungkin anaknya akan mengenal dirinya sebagai daddy nya atau ayah biologisnya.

“maaf kemarin aku bersikap pengecut” pelik memang, terlambat menyadari perasaan sendiri. Dev tersenyum masam


































1 minggu kemudian,,

Dev memperhatikan sang dokter yang menangani Garen

“khun Dev, kondisi pasien stabil dan sudah tidak se drop kemarin, namun masih perlu diperhatikan juga mengingat kondisinya sedang hamil”

“ee dok, anak kami?? -”

“setidaknya tuhan masih ingin memberi kebahagiaan dirumah tangga kalian, anak kalian sangat sehat bahkan kuat, ia mampu bertahan bersama ibunya”

“tidak perlu merasa sedih nak Dev, saya yakin sebagai orang tua, nak Garen pasti mengerti kenapa nak Dev bersikap seperti kemarin” ucap dokter menasehati

“saya ha-hanya merasa takut” Dev tersenyum getir

“apakah Garen bisa memaafkan saya, bagaimanapun saya orang yang juga menyakitinya”

“tidak ada kata terlambat untuk seseorang ingin berkelakuan baik, tuhan tidak pernah tidur untuk mendengar suara umat-Nya” ucap dokter seraya pergi

“apakah aku bisa melihat senyummu untukku Garen?” senyum Dev melihat brankar tempat tidur Garen

“maafkan aku yang pengecut ini”

Dibalik itu semua, ada seseorang yang mendengar percakapan keduanya, antara dokter dan Dev.

..

2 hari kemudian,

“tidak bisa, aku tidak bisa meninggalkan Garen, kau tuli?” bentak Dev

“maaf tuan, tapi kontrak ini hanya anda yang dapat turun langsung, tidak bisa diwakilkan” ucap Pracha agak takut

“pindahkan tempat pertemuannya, pastikan lokasinya dekat dengan rumah sakit” final Dev, masalahnya ia tidak ingin Garen kesepian



pretty boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang