[CH13] COMINGG 2GETHER?

662 42 3
                                    

Read me, you'll know who I am if you've read not just from the cover 🙆🏻‍♀️💘🤠😛🤩
อ่านฉันคุณจะรู้ว่าฉันเป็นใครถ้าคุณได้อ่านไม่เพียง แต่จากปก​


>ᴗ₊˚✧🐼⚽





Devan tengah duduk diruang tengah bersama Garen. Dari acara mereka yang gagal tadi, hingga malam tepatnya pukul 19.30 waktu setempat tidak ada yang bicara.

Keduanya sama sama diam, enggan bicara? Omong kosong, Garen tak tahan didiamkan oleh Devan. How about Devan? of course not, Devan gengsi bicara duluan, dan Garen merasa dia tak bersalah, so?

“permisi khun Dev, khun Garen, makan malam sudah bibi siapkan, bibi permisi” kemudian maid itupun pergi

Garen langsung melangkah ke bawah terlebih dahulu, lalu disusul Dev dengan muka yang menyebalkan.

“silahkan dimakan khun”

Mereka berdua sama sekali tak menyentuh nasi didepan mereka, jauh dari nasi sendokpun tak dipegang.

Mereka yang biasanya perilaku saat makan sambil bercerita tentang hari ini, bahkan tak ayal kadang Devan yang disuapi Garen, sekarang kaku bak kanebo kering~~~

“Garen ak-”

“apa!” sewot Garen saat Dev memanggilnya

sial” */batin Dev

“tak apa” sambil menarik napas panjang, Dev menyendokkan nasi dg lauk didepannya seperti tak nafsu melihat makanan yang ada didepannya

Mereka makan dengan posisi yang kurang mengenakkan, berasa ada yang berbeda

“aku selesai” ujar Dev melangkah pergi ke lantai dua

Garen yang posisinya sedang menyuap nasi seketika melongo,
“aow, yang benar saja? belum ada seperempat nya dimakan sudah pergi” bingung Garen

“mungkin khun Dev tidak lapar khun Garen” halus maid disitu

“hufttttt”

“bibi, Garen bawa makanan ke atas ya, buat phi, bibi jangan lupa makan, selamat malam bibii” ujar Garen melongos meninggalkan meja makan

“jangan lariii” astagaaa “apa dia alergi berjalan pelan?” maid itu hanya bisa mengelus dada
















...

“tuk tuk hehehe” cengir Garen

“ayo makan” ajak Garen pada Dev

“tidak lapar” tandas Dev

Lalu Garen duduk didepan Devan. Devan berada disisi kasur king size itu, serta Garen duduk didepan meja nakas dengan kursi kecil

Kemudian Garen langsung menyendokkan makanan tepat ke mulut Dev

/nyamm

“hei-” satu suap

/nyamm

“aku tidak laparrr-” dua suap

/nyamm






















































/nyamm        

*/suapan seterusnya hingga

“selesaiii” ucap Garen saat melihat piring yang ada ditangannya ludes tak bersisa

pretty boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang