[CH16] CLINGY VGHH

534 34 0
                                    

Read me, you'll know who I am if you've read not just from the cover 🙆🏻‍♀️💘🤠😛🤩
อ่านฉันคุณจะรู้ว่าฉันเป็นใครถ้าคุณได้อ่านไม่เพียง แต่จากปก​


>ᴗ₊˚✧🐼⚽

“eunghh” Dev meraba sisi kasur king size yang kosong, mata tertutup dengan dahi mengkerut

dimana dia?” *batin Dev

Ia langsung pergi ke bawah mencari Garen tentunya.

“heii apa ini!” Dev menarik tongkat sapu yang berada ditangan Garen

“aow phi sudah bangun?” *binar mata itu “hehe Garen tidak punya kegiatan, Garen akan membersihkan rumah phi gantinya” *senyum itu

“tak perlu, akan ku panggil maid” kesal Dev “berani sekali mereka membiarkan tugasnya dilakukan orang lain” saat Dev melangkahkan kakinya

“jangan phi, Garen yang ingin” lembutnya

“tidak apa-apa ya, Garen akan berhenti” *senyum yang selalu manis ditempat yg manis juga

malu ditatap Dev membuat Garen sedikit blusshing “phi uhmm ayo kita jalan jalann” ajak Garen

“sekarang?” tanya Dev “uhmm yahh, Garen ingin” *ugh manjanya

“baiklah kita pergi” usap halus Dev membuat Garen mabuk blusshing, seperkian detik pula muncul ide jahil nan briliant sang dominan

“suka disentuh hmm” tanya Dev sambil menundukkan kepalanya pas ke wajah Garen

“ihh eng-ggak kko” benar pemirsa, Garen blusshing brutal

“jujur saja, mau ku sentuh lagi hmm” smirk Dev begitu jelas membuat sekelebat bayangan desahan lumatan berjam-jam sebelumnya seperti berputar dikepala Garen




“IHHHHH PHI!” garen merah padam disusul gelagak tawa pemilik rumah “HAHAHAHAH”








📍Bangkok, Siam Paragon

“wahhhh, akhirnya kita kesini lagi” binar matanya sangat cerah

“hm, ayo” Dev membawa masuk Garen setelah sebelumnya bicara dg jasa valet parking disana






“kak Garen mau ituuu” tunjuknya

“hm? es krim” angguk Garen semangat “iyaa boleh?” harapnya, tak lupa puppy eyes yg erggggg sudahlah...

“hei apa itu, simpan kembali” Dev langsung menggiring tangan lembut Garen ke Cafe Resto dipusat perbelanjaan disana

“bisa bisanya dia mengeluarkan tatapan mematikan itu” sungut Dev

.




.

“phii Garen mauu uhmmmm”

“mau rasa apa?” tanya Dev

“Garen yangggggggggg-”

“mau rasa?” ulang Dev sekali lagi

“Garen inginnn ummm”

“jika dirumah sudah ku bobol habis lubangnya” *batin Dev

.








.

10 menit kemudian ~~

“phi, Garen bingung mau rasa apa” tatap Garen didepan buku menu yang menutupi kepalanya dimeja

pretty boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang