Bangkok, 20 Mei 2021
"attention please, welcome to passengers of commercial BJ-245 aircraft majoring in Tokyo - Thailand, have a pleasant trip"
hufttt akhirnya... batin Dev..
"khun, apa-" belum selesai Pracha bicara
"ya, saya pulang sendiri. kau pergi ke kantor, jika pekerjaan kau selesai bisa pulang, saya kembali ke kantor hari senin"
"ingat, jangan panggil saya jika kau bisa meng handle nya" perintah Dev
"baik khun, saya permisi mobil anda sudah siap"
...
"kau apa kabar?" gumam Dev dalam hati
...
tingg
/lantai 25 sudah Dev sampai, ia menarik nafas pelan lalu masuk ke dalam kamar suite nya
GELAP, SEMUA LAMPU TAK MENYALA, BAHKAN TAK ADA SATUPUN, DIMANA GAREN??!
pikiran Dev nyalang, sontak ia langsung bergegas ke dalam kamarnya, brugg- Devan kaget
...
"Garen"
"Ren, Garen?!" Devan memanggil namun Garen tak menampik, kenapa?
"astaga Garen!!!" pekik Dev setengah mati
author pov.
Bagaimana tidak, Garen berselimut tebal lengkap sudah dengan keringat dingin yang menjalar dikepala ya.
"astaga Garen, kk-kau kenapa seperti ini" nada menyesal terdengar dari mulutnya
Ia terkejut bukan main, pulang pulang bekerja ia disuguhi pemandangan seperti ini, Garen yang pucat lemah juga memakai baju Devan? bukan hanya itu, ia juga memakaikan guling yang berada dikanan kirinya menggunakan baju kebesaran Devan.
"tunggu sebentar Ren" Dev lari ke bawah lalu kembali ke kamar membawa baskom berisi air hangat untuk mengompres Garen
"eunghhh" desah Garen saat ia merasa terusik
"shutttt, aku akan pelan pelan" tep tep an dikepala Garen membuat ia nyaman, ia seperti melupakan rasa sakitnya sekarang ini
author pov end.
"uhmz-hiks"
"Garen? Garen? heii" panik Dev, Garen seakan akan memekik sambil menangis siapa yang tak khawatir (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
pretty boy [END]
Romancecinta beneran atau cuma kasian? 𝐜𝐞𝐤 𝐛𝐢𝐨 / 𝐜𝟒𝐫𝟒𝐦𝐞𝐥𝐥𝟎𝐨 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐨𝐫𝐞!