03. Park Sonya

130 112 31
                                    

Hari ini, Nata ada kelas sore. Jadi, dia masih bisa bersantai pagi harinya.

“Jahee, ayo sarapan dulu!!” Teriak sang mama dari ruang makan.

Duo jahe, alias Jaehyun dan Jaenata segera turun dari kamar mereka.

“Mama manggil siapa sih? Jahe kok diajak sarapan?” Tanya Jaehyun.

“Yaa manggil kalian berdua, 'kan kalian jahe.” Ucap mama Jung.

Language ma, please!” Ucap Nata.

“Jae ma, not jahe.” Ucap Jaehyun menekan kata Jae.

“Sama aja. Lagian siapa suruh, nama kok jahe.”

“Ada apa sih, pagi-pagi kok ribut?” Papa Jung datang masih dengan memasang dasinya.

“Tau nih pa, mama manggil anak sendiri kok jahe.” Adu Nata.

“Gak baik gitu ma, nama mereka itu Jae.” Ucap papa Jung memberitahu.

Mama Jung hanya mengedikkan bahu.

“Udah sarapan, gausah banyak omong!” Perintahnya.

“Siap ibu negara!” Ucap mereka bertiga kompak.

🐰

“Kamu kok masih kucel dek?” Tanya papa Jung saat selesai makan.

“Nata ada kelas sore pa, jadi pagi ini santaii..” Jawab Nata.

“Gak ada santai! Bantuin mama nyapu, ngepel, cuci piring, cuci baju, terus jemur juga!” Titah mama Jung.

“Nahlo, rasain dek!” Jaehyun meledek.

“Terus mama ngapain, kalo semuanya Nata yang kerjain?” Tanya Nata.

“Mama mau ke butik, ada klien gede katanya.”

“Yaudah iyaa..” Nata menjawab dengan lesu.

“Hwaiting dedek jahe.” Goda Jaehyun sebelum pamit berangkat kuliah.

“Papa juga mau berangkat sekarang, ada meeting.” Pamit papa Jung.

“Iya pa, hati-hati.” Ucap kedua perempuan itu.

“Kamu sekarang mulai bersih-bersih, mama mau siap-siap dulu.” Perintah mama Jung.

“Iyaa..” Ucap Nata, lalu pergi membereskan piring kotor yang berada diatas meja.

🐰

Sore harinya, Nata merasa pegal-pegal setelah 2 setengah jam beres-beres rumah. Rasanya dia ingin absen saja, tapi gabut juga kalau ada di rumah.

Sekarang, Nata sudah ada di parkiran kampus. Dia merasa senang disaat matanya tidak sengaja melihat Doyoung dan—tunggu, Doyoung bersama cewek?

Pikiran Nata sudah kemana-mana, dadanya juga terasa sesak. Tapi tidak, dia tidak boleh berpikiran negatif dulu. Siapa tau, itu cuma temannya Doyoung.

Tanpa pikir panjang, Nata memutuskan untuk menghampiri Doyoung bersama cewek itu.

“Hai kak Doy..” Sapanya.

Doyoung tersenyum. “Hai Nat, ada kelas?”

“Iya kak, ini baru mau mulai.”

“Yaudah masuk gih, gue mau balik dulu.” Kata Doyoung.

“Iya kak, hati-hati.”

Doyoung tersenyum, lalu pergi dengan menggandeng tangan cewek itu. Doyoung bahkan tidak memperkenalkan cewek itu dengan Nata.

NAT-JAEMIN (NCT)☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang