Hari ini, Sabtu malam Minggu. Sesuai dengan obrolan Nata dan juga Yangyang tempo lalu, mereka akan berkumpul di restoran tempat biasa mereka makan.
Didetik ini juga, Nata sudah siap untuk berangkat ke restoran. Tinggal menunggu Jaemin yang katanya sedang mengisi bensin.
15 menit menunggu, akhirnya Jaemin sampai di pekarangan rumahnya.
“Lama nunggunya?” Tanya Jaemin.
Nata menggelengkan kepalanya. “Kita berangkat yuk!”
“Kamu yakin pake kemeja doang?” Tanya Jaemin.
Dia bertanya seperti itu karena Nata hanya memakai kaos biasa yang terbalut kemeja kesayangannya.
“Iyalah, emang kenapa?” Tanya Nata balik.
“Nanti kamu kedinginan loh, pulangnya 'kan malem.”
“Gapapa, ntar kalo kedinginan bisa peluk kamu hehe..” Nata terkekeh.
Jaemin menghela nafas pasrah. “Yaudah terserah, jadi pengen makan kamu kalo digombalin terus.”
“Enak aja, aku bukan makanan ya!”
“Becanda sayang, jadi berangkat gak nih?”
Nata mengangguk, lalu naik keatas motor Jaemin.
Sebelum Jaemin melajukan motornya, terlihat Jaehyun yang baru saja datang.
“Mau kemana lo?” Tanyanya.
“Mau kencan lah, emang lo doang yang bisa kencan?” Jawab Nata sewot.
“Santai aja kali neng.” Cibir Jaehyun.
Nata hanya memutar bola matanya malas. “Jalan Na.” Titahnya.
“Iyaa..” Jawab Jaemin.
“Gue jalan dulu bang.” Pamitnya kepada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk. “Hati-hati.”
“Jangan malem-malem pulangnya!” Sambung Jaehyun.
“Sip!” Balas Jaemin, lalu segera melajukan motornya.
🐰
Nata dan Jaemin sudah sampai di restoran tempat berkumpulnya anak Vision.
“Mereka dimana ya?” Tanya Nata.
“Mana ku tau Nat, aku 'kan gak kenal sama mereka.” Jawab Jaemin.
“Iya tau, kamu diem aja deh.” Ucap Nata sembari mengedarkan pandangannya.
Jaemin diam, dia tidak berniat menanggapi ucapan Nata.
“Ah, itu mereka Na!”
“Mana?” Jaemin ikut melihat kearah pandang Nata.
“Sini.” Nata segera berjalan kearah anak Vision dengan menarik tangan Jaemin.
“Buset, kenceng amat kalo narik.” Celetuk Jaemin.
“Holaa abang-abang kyuu..” Nata berlari memeluk Dejun.
“Kangen banget nih kayaknya sama gue.” Dejun terkekeh.
Nata ikut terkekeh, lalu melepas pelukannya. “Banget tau bang. Udah lama gak ketemu sama lo, setelah balapan waktu itu.”
“Dejun doang nih yang dipeluk?” Celetuk Lucas.
Nata beralih menatap kearah Lucas. “Sorry ya. Kalo gue meluk lo, ntar gue ketularan penyakit alay lo.”
“Dih, emang situ gak alay sis?” Lucas mencibir.
Nata terkekeh kembali. “Yaudah, sini dong.”
Lucas kegirangan saat melihat Nata merentangkan tangannya. Dia kemudian memeluk Nata singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAT-JAEMIN (NCT)☑
Jugendliteratur[𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪+𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗧𝗘𝗥𝗟𝗘𝗕𝗜𝗛 𝗗𝗔𝗛𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔] 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢. Jung Jaenata merupakan cewek yang paling gedeg dengan m...