Part#9

197 22 0
                                    

*****

Jam sekolah pun berlalu,kini Rindou dan Haruchiyo bergegas untuk pulang menggunakan sepeda motor milik masing masing,rumah mereka berlawanan arah dari pertigaan yang tidak jauh dari ladang lyciros.

Haruchiyo berhenti di ladang lyciros itu untuk mengisi waktu luangnya dengan memandangi hamparan lyciros yg terpapar merah seperti karpet yg dipenuhi bunga mawar.

"Ah,ternyata bunga mati ini cukup indah kalau dilihat dari dekat." Gumam Haruchiyo memetik setangkai bunga lyciros itu,tangan Haruchiyo terhenti ketika hendak memetik setangkai lyciros setelah tak sengaja melihat sesosok laki laki dengan rambut yg dikepang menjadi dua bagian itu sedang terbaring di tengah hamparan lyciros.

                                         ...........

"Aku pulang," ucap Ran meletakan sepatunya di Rak sepatu.

"Dari mana aja?." Tanya seorang laki laki yg lebih muda darinya yg tengah berdiri di belakang Ran.

"Ah Rin?,Abang habis sekolah lah!." Sahut Ran dengan menampilkan mimik wajahnya yg terlihat malas,Rindou seketika menatap Ran dengan tatapan yg sama.

"Kau sekarang semakin berubah ya Ran." Ujar Rindou melipat kedua tangannya,Sebelah alis Ran terangkat keatas tak mengerti apa yg dimaksud adiknya itu.

"Apa maksudmu Rin?,"

"Jangan pura pura lagi deh!,aku tau kau sering bolos belakangan ini!.Apa yg terjadi sama lo Ran!? Kenapa sekarang lo malah seperti berandalan huh?! Bukan,tapi sekarang lo udah kek berandalan tau gak!." Bentak Rindou sembari menunjuk ke arah Ran.Ran hanya terdiam ketika sang adik memarahinya.

"Sudah?," ujar Ran dengan mimik wajahnya yg terlihat tak merasa bersalah.

"Huh?,"

"Kalau sudah marahnya,aku ke kamar dulu capek." Ucap Ran tak menggubris perkataan sang adik dan malah berjalan melewatinya,kini Ran sudah masuk ke kamarnya yg hanya dibalas tatapan kesal oleh Rindou.

                                          ..........

Hari yg sudah lama di tunggu Ran pun kini tiba,Ran sudah tak sabar menunggu gilirannya naik ke atas panggung untuk menyanyikan lagu yg dibuatnya untuk adik tercintanya Rindou.

Ran sangat senang karena bukan cuma Rin dan bu Aiko saja yg datang,tapi ayahnya juga pulang ke jepang karena ingin melihat kedua anaknya tampil di atas panggung.Dan alasan utamanya adalah prestasi yg diraih Rindou sebagai juara karate tingkat Nasional.

Masih ada waktu 1 jam lagi sampai waktunya Ran tampil di atas panggung,Ran pun memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk mencuci mukanya sembari menenangkan ketegangannya.

"Bagaimana ya,reaksi Rindou saat aku nyanyiin lagu untuknya?..." ujar Ran menatap dirinya sendiri di cermin toilet.

                                       ..........

"Ran!," teriak seorang laki laki berambut pirang dengan bekas luka di kedua sisi mulutnya.

"Eh...lo zu,ada apa?." Ran seketika berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri teman adiknya itu.

"Ibu lo tuh nyariin di taman belakang ." Sahut Haruchiyo yg hanya dibalas anggukan oleh Ran.

Ran pun bergegas untuk menemui ibu tirinya itu,yg kini tengah berdiri kesal bercampur takut.

"Ada apa bu?," tanya Ran dengan memalingkan sedikit wajahnya.

"Awas kalau kamu ngasih tau semua tentang saya perbuat selama ini pada ayahmu." Ucap bu Aiko yg kini memalingkan badannya ke arah yg berlawanan.

"........maaf,aku sudah lelah dengan perlakuan ibu padaku selama ini,aku akan memberi tau semuanya pada ayah." Ujar Ran memberanikan diri.Serentak bu Aiko membulatkan matanya dan amarahnya kini mulai naik,saking takut dan amarahnya kini sudah melunjak bu Aiko mengambil sebuah batu bata yg berada di dekatnya dan mengangkatnya ke atas,bertujuan untuk memukulkannya ke kepala Ran.

Ran sangat terkejut hingga tak sempat untuk menghindar,Ran memejamkan matanya ketika bu Aiko hendak memukul kan batu bata itu ke arah Ran.Beberapa saat setelah Ran memejamkan matanya,ia tak merasakan apapun dan memutuskan untuk membuka matanya.Betapa terkejutnya Ran ketika melihat bahwa batu bata itu mengenai kepala Rindou yg sengaja menghadangnya,pupil mata Ran membulat,seluruh tubuhnya mematung ketika melihat Rindou kini telah ambruk di depan matanya sendiri.Bu Aiko terlihat panik berteriak teriak meminta tolong,kepala Rindou kini sudah penuh dibanjiri dengan darah segar yg terus mengalir dari lukanya.Tapi Ran hanya berdiri membeku saja,dia bukannya tidak ingin menghampiri Rindou tapi kedua kakinya seakan dirantai tak bisa bergerak.Suasana kini sangat hening hanya ada suara teriakan dan tangisan bu Aiko.

Vote so please!
Thank you so much♡

The Truth✓[Haitian brothers]☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang