Part#12

202 21 0
                                    

*****

Satu minggu berlalu,Rindou kini sudah memulai kehidupan barunya di Bejing Cina.Dia juga sudah memulai kembali pendidikannya di sana,tak hanya itu,hanya dengan kurun waktu 4 hari Rindou menjadi sangat populer di kalangan para wanita dan pria karena kemampuan bela dirinya itu yang unik dan juga sangat hebat.

Semakin berjalannya waktu kini Rindou sudah hampir lulus dari SMP nya,tak hanya itu,sekarang dia sudah menjadi pemimpin dari sekumpulan berandalan di kota beijing.

"......."

"Bos?,kau kenapa,apa ada masalah?" Tanya seorang pria dengan mata yg sangat sipit.

"Kau tau hajime?,dulu aku sangat membenci kakak ku karena dia seorang berandal.Tapi sekarang,lihat aku,aku sekarang bahkan menjadi pemimpin para berandal terhebat di beijing.Benar benar lucu." Ujar Rindou berjalan ke depan menatap gedung gedung yang menjulang tinggi.

Kokonoi hanya terdiam mendengar perkataan Rindou seakan sudah mengerti apa yg Rindou maksud.

"Semakin aku ingin melupakan semua tentang dia,semakin sulit untuk melupakan kenangan kenangan itu.Hajime,aku ingin meminta saranmu,apa yang harus aku lakukan..." ujar Rindou membalikan badannya dan menatap kokonoi.

"........ aku hanya bisa memberi sedikit saran saja bos," Sahut kokonoi menatap kembali Rindou.

"Apa"

"Sebaiknya kau coba selidiki kembali semua kesalahpahaman di antara kalian berdua dan kau juga bos,kau cobalah pahami kakakmu dengan hatimu yg paling tulus....ah,sepertinya hanya segitu saran dariku,sampai jumpa bos." Sahut koko membalikan badannya dan pergi meninggalkan Rindou sendiri di atap gedung itu.

Rindou hanya terdiam mendengar perkataan kokonoi tadi,hatinya serontak menjadi campur aduk.

"Ran...." gumam Rindou kembali menatap gedung gedung di depannya.

.........

"Yah,Rin pulang!..." teriak Rindou berjalan ke arah kamarnya,dia celingak celinguk tak jelas seperti mencari seseorang.

"Ah,tumben sepi biasanya ayah suka berisik kalau aku pulang" ujar Rindou sembari mengangkat bahunya,dia pun melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya.Tapi langkahnya kini terhenti kembali saat melihat kamar ayahnya sedikit terbuka.Rindou pun memutuskan untuk menyapa ayahnya itu sebelum masuk ke kamarnya,langkahnya kini menuju ke arah kamar ayahnya.Tapi saat Rin hendak mendirong pintu kamar ayahnya itu seketika terhenti.

"Rencana selanjutnya akan tetap sama,lagian Rindou itu anak kandung ku dan Aiko berbeda seperti Ran,dia bukan darah dagingku." Ujar seseorang dari dalam kamar itu membut tubuh Rindou tiba tiba terserentak.

"J-jadi,aku anak kandung bu Aiko?!,terus kak Ran? Apa maksud ayah dia bukan darah dagingnya....?" Batin Rindou memutuskan untuk menguping ayahnya itu.

"Bukannya beila masih memiliki satu anak lagi?," Tanya seseorang yang sedang mengobrol berdua bersama ayahnya Rindou.

"Ah,anak itu mati,yah waktu itu aku sendiri sangat pusing harus menemani aiko melahirkan Rin juga,buat apa aku harus menunggu anak yang bukan darah daging ku kan? Yah aku juga harus sedikit berbohong pada Rin kalau Ran itu sebenarnya tak membencinya dan aku juga sebenarnya tak mengajak Ran untuk ikut bersamaku." Sahut ayahnya Rindou tertawa agak keras.

"Kau benar benar kejam orikawa,"

"Ah kejam ya,hahaha!...." ketawa ayah Rindou dengan kerasnya.

Sementara itu tubuh Rindou membeku,ia tak habis pikir kalau ayahnya ternyata berbohong pada dirinya,Rindou segera bergegas ke kamarnya dan segera membereskan seluruh pakaiannya ke dalam koper.Rindou memutuskan untuk kembali ke jepang dan berencana mengajak koko bawahannya.

.........

~<skip jepang>~

.........

Rindou dan koko kini sudah tiba di depan rumah ibunya dulu,kini dia mengetuk pintu rumah itu.Namun sekian lama dia mengetuk pintu rumah itu,tak ada satu orang pun yg menggubris ketukannya.

"Mereka ke mana?,kok sepi banget ya." Ujar Rindou berhenti mengetuk membalikan badannya.

Koko pun mencoba membuka pintu rumah itu dan ya,ternyata pintu nya tak dikunci sama sekali.

"Bos pintunya gak dikunci!"

"Benarkah?!" Sahut Rindou terkejut.Kini mereka berdua pun mulai masuk ke dalam rumah itu,alangkah terkejutnya Rindou melihat seisi rumah itu sangat berantakan dan tak berpenghuni.Debu yang tebal di atas barang barang itu menandakan sudah berapa lama rumah itu di tinggalkan.

Rindou pun melanjutkan langkahnya ke arah kamar kakaknya Ran dituturi koko di belakangnya.Keadaan Seluruh isi rumah itu sangat berantaka,berbeda dengan kamar Ran yang terlihat sangat rapi meski kini sudah berdebu.

"Kamar ini terlihat sangat rapi berbeda seperti di luar" gumam koko menengok kesana kesini.

"Ran gila kebersihan," sahut Rindou memandangi sekeliling kamar itu.Pandangan Rindou kini tertuju ke sebuah kamera perekam yg terletak di meja belajar milik Ran,Rindou pun mengambil kamera itu dan menyalakannya.Di dalam kamera itu ada sebuah video dengan durasi cukup panjang,Rindou sangat penasaran dan memutuskan untuk memutar video itu.

Vote please!
Thank you so much♡~

The Truth✓[Haitian brothers]☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang