Part#13

285 27 13
                                    

*****

"hey, I don't feel it We used to live side by side and fill each other's shortcomings.

it's hard for us to live together.

sometimes we are like moon trees and orchids.

You always followed my steps from behind.

But now, we don't know anything about ourselves.

Hey, let's go back to how it used to be.

we live together and leave all our respective sufferings.

we understand each other again.

love each other again.

share the joys and sorrows again.

even though it's going to be hard.

my life is really empty without you.

There is no purpose of my life in this world without your presence.

Even though we are very close,

our feelings are so far away.

Hey, let's go back to how it used to be.

we live together and leave all our respective sufferings.

we understand each other again.

love each other again.

share the joys and sorrows again.

even though it's going to be hard.

please come back with me, I'm broken without you. please, come back."

Isi setengah dari rekaman itu,sebuah lagu yang dinyanyikan oleh laki laki berambut kepang dengan seluruh badannya penuh dengan perban dan plester.

"Ran dia kenapa?!"Seketika Rindou menekan tombol 'pause'

"Mungkin kakak bos habis berantem," sahut koko datar.

"Mungkin saja,tapi apa maksud lagu ini?"

"Kita tonton aja sampai habis,masih ada setengah rekamannya." Sahut kembali koko memegang dagunya.

Tak pikir panjang Rindou kembali melanjutkan menonton video itu.

"Gimana Rin?,lagu ini kak Ran buat khusus untukmu."

Seketika hati Rindou terserentak,begitu juga koko yg sedikit terkejut mendengar kata yg terlontar dari video itu.

"Tadinya kak Ran mau bawain lagu ini di acara pertemuan para orang tua,tapi yah....kejadian tak terduga menimpamu Rin.Maaf....maafin kak Ran ya...." kini suaranya terdengar sedikit gemeteran.

"Gara gara waktu itu kamu jadi masuk rumah sakit,waktu itu aku gak bisa berbuat apa apa.Aku hanya bisa menangis di depanmu yg terbaring tak sadarkan diri~" suaranya kini mulai tercekat,air matanya juga kini mulai mengalir.Rindou dan koko hanya terdiam melihat isi rekaman itu.

"Dan ya,aku tak sengaja mendengar cekcokan ayah dan ibu~ aku benar benar terkejut saat mengetahui kalau aku dan Rin bukan berasal dari rahim yg sama,tapi yg membuatku hancur adalah saat dimana ayah membuangku," Air matanya kini mulai mengalir dengan derasnya,suaranya pun kini sangat tercekit dan berat.

"Jadi Ran sudah mengetahuinya dari awal ya," gumam Rindou di sela sela video yg tengah dia lihat.Koko hanya terdiam tak bersuara dan hanya menyimak isi video itu saja.

"Ternyata selama ini ayah hanya memakai topeng palsu di hadapanku....hiks....dia tak pernah menyayangiku sama sekali!," ujar Ran sedikit menggunakan nada sedikit naik.

"Rin,jika kamu melihat video ini.....mungkin kakak sudah tidak ada." Ucap Ran menghapus air matanya.

"Deg!." Hati Rindou terserentak mendengar kata kata yang dilontarkan Ran.

"Selamat tinggal Rin....terus bahagia ya." Kalimat terakhir dari video itu.

"Apa maksudnya ko?!!." Rindou terkejut dan seketika berdiri melirik ke arah koko.

"......,mungkin kakak bos sudah pergi dari dunia ini." Ujar koko tak merasa bersalah.

"Nggak,nggak mungkin! Kau jangan mengada ngada koko!." Kesal Rindou langsung mencengkram kerah baju yg dipakai koko.

'Brakk!' Seseorang mencoba mendobrak pintu kamar Ran membuat Rindou dan koko seketika melirik ke arah pintu kamar itu.

"Haru?,ngapain kau ke sini?." Tanya Rindou melepaskan cengkramannya dari kerah baju koko.

"Rin?!,untunglah kau ada di sini." Ujar haruchiyo terlihat senang sekaligus panik.

"Lo napa panik gitu Haruchiyo?," tanya Rindou sedikit bingung.

"Abang lo Rin!,"

"Ran kenapa?!" Rindou Seketika panik.

"Abang lo di siksa lagi sama ibu tiri lo itu!,tadi Ran ngehubungi gue,dia minta tolong sama gue!, tapi telphone nya tiba tiba terputus begitu aja!." Jelas haruchiyo dengan panik dan resah.

"Maksud lo apa?!,Ran sering di siksa?." Tanya Rindou penasaran.

"Ah!,nanti gue jelasin sekarang yg lebih penting kita selametin abang lo dulu!," tegas Haruchiyo mengambil sebuah senjata api dari laci lemari milik Ran.Rindou dan koko terkejut ketika melihat haruchiyo mengambil senjata berbahaya itu,Rindou bertanya tanya kenapa Ran memiliki benda berbahaya seperti itu.

"Pistol?!!," kaget Rindou.

"Ini milik Ran,untuk ngebunuh ibu tirinya itu tapi dia mengurungkan niatnya saat dia tau kalau ibu tirinya itu ibu kandung lo Rin," ujar haruchiyo menatap Rindou dengan mata agak sedikit kesal dan marah.

Mata Rindou membulat ketika mendengar kata kata yang di lontarkan haruchiyo yang melihat dirinya sendiri kesal.

"Itu terserah lo Rin,lo mau ikut gue nyelamatin Ran atau nggak itu semua tergantung lo." Ujar haruchiyo membelakangi Rindou dan berjalan pergi.

"Jangan menyesal kalau lo bakal kehilangan Abang lo yg selalu sayang sama lo." Tegas haruchiyo yg menghentikan langkahnya tanpa menengok ke belakang.

"Aku akan ikut nyelamati Ran," Ucap Rindou menekadkan dirinya.

Haruchiyo seketika membalikan tubuhnya dan menatap Rindou dengan senyuman kecil di wajahnya.

"Aku juga akan ikut bos!." Sahut koko tegas.

"Baiklah sekarang kita harus bergegas!," tegas haruchiyo.

Mereka bertiga pun bergegas pergi dengan membawa senjata api milik Ran.

Vote please!
Thank you so much♡~

The Truth✓[Haitian brothers]☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang