07. my enemy my lover

498 67 3
                                    

sebelum baca ngan lupa vote yaa. happy Reading ><

"ck SIALAN LO BANG-" ucapannya terhenti ketika bibirnya disentuh oleh benda kenyal. haechan menciumnya.

renjun membulatkan matanya karna mendapatkan perlakuan haechan. cukup lama mereka berciuman, awalnya cuma menempel tapi lama kelamaan menjadi lumatan lembut.

Semua orang yang masi di tempat balapan tadi melihat adegan mereka. renjun mulanya menolak tapi sebuah gigitan kecil berhasil membuka mulutnya dan memberikan akses kepada haechan.

"eungh..."

sampai lenguhan kecil terdengan dari celah bibirnya. haechan yang mendengarnya tersenyum disela sela ciuman lembut mereka.

Renjun yang merasa pasokan oksigennya menipis, memukul dada haechan membuat ciuman mereka terlepas.

Semua pasang mata disana melihat mereka tanpa berkedip. bahkan jaemin, jisung, mark, jeno menganga melihat mereka berdua. Wajah renjun memera karna malu, malu dilihat banyak orang dan malu karna dia tanpa sadar mebalas ciuman haechan.

"WOI, GUA MAU NYAMPAIN SESUATU SAMA KALIAN SEMUA". teriak haechan memanggil semua orang yang berada disana.

"KALIAN SEMUA UDH LIAT KAN KALO GUA YANG MENANG? DAN SEKARANG GA BOLEH ADA SIAPAPUN YANG NYENTUH RENJUN, KARNA RENJUN CUMA MILIK GUA, milik haechan" ujarnya yang sontak membuat orang disana terkejut dengan pernyataannya.

Renjun kembali memerah, mukanya sudah seperti kepiting rebus. entahlah kenapa dia bisa seperti itu, perutnya seperti dipenuhi oleh kupu kupu yang berterbangan. renjun lagi lagi malu, dia menukul punggung haechan agar orang itu tidak berbicara yang aneh lagi.

Haechan tertawa dan renjun kesal dengan itu, dia hanya menunduk menyembunyikan wajah merahnya.

"angkat kepala li njun, emang ada apa di aspal itu?" tanya haechan.

Renjun mendengar itu sontak mendongakkan kepalanya menatap haechan dengan tatapan tak suka.

"ya gara gara lo! gua malu bangsat!" sehutnya sambil menggerutu.

"gua tau caranya biar ga malu, ato ikut gua" tanpa menunggu renjun menyetujui untuk mengikutinya, haechan sudah terlebih dahulu menariknya untuk naik ke motor haechan.

🏘️🏘️🏘️

Mereka sampai di kediaman haechan, terlihat dari luar, rumah haechan cukup megah. Renjun tidak tahu apapun tentang haechan bahkan dia juga baru tau sejak saat ini kalau haechan seorang yang berpunya.

Tanpa basa basi lagi haechan menggenggam tangan renjun dan menuntunya untuk menuju kekamarnya. renjun hanya mengikutinya, dia tidak ingin berdebat lagi dengan pria gila didepannya ini.

"duduk situ njun, gua siapin baju buat lo" suruhnya kepada renjun.

"buat apa nyiapin baju? emng kita ngapain disini?" tanyanya bingung karna haechan tidak menjelaskan apapun.

"buat lo mandi, dan lo bakal nginep disini. yakali lo ga mandi habis kringetan."

"ohh..DIHH! GA SIAPA YG MAU NGINEP DISINI?!"

"renjun, ini udah malem kecilin dikit suara nya. dan kalo lo pulang ini udah jam berapa coba, runah lo jauh ga mungkin gua ninggalin pacar manis gua pulang jam segini sendirian." ucapnya lembut sangat lembut yang tidak pernh renjun dengar.

Rival to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang