Sinar pagi telah masuk menyinari dunia, menandakan hari sudah berganti. Sepanjang malam mereka tertidur dengan saling memeluk satu sama lain. haechan memeluk pinggang renjun menyalurkan kehangatan dan kenyamanan. Sedangkan renjun meringkuh didepan dada haechan yang membuat wajahnya tenggelam di dada bidang sang kekasih.
Sangat damai. sudah lama mereka tidak tertidur begitu nyenyak sepeti malam ini. karena kesibukan sendiri atau memang tidak bisa tidur itu faktor utamanya.
Pukul 06.00 Haechan terbangun terlebih dahulu, ia melihat betapa damainya wajah tidur dari pria manisnya. satu kecupan di kening si pria manis, berhasil membuat nya membuka matanya.
Mereka saling tatap, cukup lama. ada rasa canggung, nyaman, dan juga malu. sudah kedua kalinya mereka seperti ini, pertama dikediaman renjun dan sekarang haechan.
Renjun akui dia tidak ingin mandi atau sekedar melepas pelukan haechan, haechan juga sama seperti itu. namun apa boleh buat mereka harus bengkit dan bersiap untuk pergi kesekolah.
sampai salah satunya berbicara. "Udah natap guanya, mandi dulu sana gua siapin baju skolahnya buat lu" ucap haechan.
Dengan berat hati dan terpaksa, akhirnya renjun bangkit dan menuju ke kamar mandinya. sedang asiknya dia mandi terdengar suara ketukan pintu, ia berteriak memastikan siapa orang tersebut.
"SIAPA?" teriaknya didalam kamar mandi.
"ini gua haechan, ini gua bawain seragam sekolah lo njun"
"ohh, bentar". renjun perlahan membuka pintu kamar mandinya dan mengintip. karna itu memang haechan yang membawa seragam sekolah ia mengambilnya lalu menutup pintu itu lagi tanpa berkata apapun.
Selesai renjun mandi, ia sudah mendapati haechan yang duduk dikasur dengan seragam lengkap.
"Kapan lo mandi chan?" tanyanya.
Haechan yang merasa namanya di sebut menoleh ke belakang. "tadi, setelah nganterin baju ke lo" sahutnya.
"ohh, trus lo dapet sragam ini dari mana?" tanyanya lagi, karna rumah nya cukup jauh dari sini, mana mungkin dia mengambil seragam sekolah ini dengan cepat.
"itu punya kakak gua, dia dah lulus jadi seragamnya masi disimpen di lemari gua, katanya siapa tau gua mau make."
"emm.. yaudah udah siap kan? ayo brangkat, ehh tas gua, buku gua gimana?"
"bawa buku gua ini aja, buku kosong kok. lo bisa catet semua disini ntar lu salin deh"
"tapi buku paketnya?"
"gausah kali njun, kita juga belajar biasanya ga pake buku, paling pake power poin, klo disuruh buka buku ntar gua kasi buku gua."
"yauda, ayo brangkat". renjun mulai berjalan ke arah pintu tapi saat mendengar sahutan haechan dia mendadak takut.
"sarapan dulu, mama, papa, kakak, udah nunggu di meja makan njun"
"ya - yang bener lo, kemarin prasaan ga ada siapa siapa" sahutnya gugup.
"udah tidur. lagian jam segitu orang rumah lo juga pasti pada tidur"
"iya juga si..."
"ayo!" Haechan menarik tangan renjun untuk menuntunnya ke ruang makan keluarganya. disana sudah terdapat beberapa orang yang sedang berbincang dengan canda tawa.
"mah, pa, kak, kenalin ini renjun" haechan mengenalkan renjun kepada orang tua dan kakanya itu.
"salam kenal tante, om, dan kak hendery?". sapanya, dan ternyata renjun mengenal salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival to Love
Fanfictionhuang renjun mahasiswa pindahan dari china bertemu dengan seseorang yang menurutnya sangat menjengkelkan. seiring berjalannya waktu yang tadinya hanya sebatas saling tidak suka menjadi rival, sampai akhirnya salah satu dari mereka menawarkan hal yan...