matahari pagi sudah terbit, menyinari setiap ciptaannya dengan embun pagi yang menyejukkan. seorang pria manis yang sedang berbaring pada ranjangnya mulai membuka matanya karena sinar yang membuatnya silau.
1 bulan berlalu sejak kejadian renjun yang tidak sadarkan diri, tida ada yang berubah darinya malah bisa dikataka harinya semakin baik, karena hubungannya dengan haechan semakin dekat dan dia juga sudah menerima haechan sebagai kekasihnya. ah yaa dia juga sering menempel pada haechan akhir akhir ini, ya maklum kalo sudah nyaman mereka akan bucin.
pria itu renjun, dia harus bersekolah hari ini. dia berjalan kekamar mandinya untuk bersiap siap kesekolah.
seperti hari biasanya setelah bersiap dia akan sarapan bersama keluarganya. renjun hari ini dijemput oleh kekasihnya, karena katanya haechan ingin menjaga sang kekasih.
Pakaian renjun sekarang biasa saja bisa dibilang nyerempet imut, pasalnya dulu renjun menggunakan jaket kulit dengan motor ninja beserta helm dan satu kalung rantai, sudah mirip seperti preman.
namun sekarang sedikit berbeda, renjun mengenakan hoodie putih kebesaran yang ia beli pekan lalu, dan tanpa mengenakan aksesoris yang berlebihan
Sebenarnya sih haechan yang menyuruhnya untuk mengenakan hoodie itu, awalnya renjun menolak mentah mentah tapi entah bagaimana haechan membujuknya hingga ia luluh dan menuruti kemauan haechan.
Selesai dengan acara sarapan bersama keluarga renjun, sebuah motor ninja milik kekasihnya terdengar memasuki kawasan rumahnya. dengan sigap renjun pergi ke depan rumahnya setelah berpamitan dengan orang tuanya.
"haii chan..." sapa renjun dengan senyum khasnya.
"hai njun, ayo brangkat ke sekolah" ajak haechan.
"okee.."
Kedua pemuda tersebut pergi kesekolah bersama sama. seperti biasanya tidak ada pembicaraan saat berkendara dengan haechan, dan 1 kebiasaan lagi, setiap lampu merah menyala haechan akan mengelus area lutut ke atas dan bawah milik renjun, renjun sudah terbiasa dengan itu jadi dia tidak menolak ataupun kaget.
Haechan dan renjun sudah sampai digedung sekolah mereka, semua orang orang sisana menatap mereka dengan tatapan senang, cemburu, ada juga yabg heboh melihat mereka berdua.
Haechan sudah kesal kepada lelaki haus belaian yang menatap lapar kearah kekasihnya. Haechan cepat cepat menarik lengan renjun untuk berlalu menuju kelas mereka.
"haechan kok lari dah?" tanya renjun.
"gapapa, lo ga liat apa? lo di perhatiin sama para kaum seme haus belaian itu tadi?" sahut haechan.
"emm, gua ga merhatiin si, lo cemburu ya?" tanya renjun sambil menaik turunkan alisnya.
"ga, b aja"
"masa? trus kenapa tuh muka lo merah kek mau ngehajar orang?"
"ck, ya lo bayangin aja gimana kalo pacar lo diliatin sama cewe genit, caper."
"Uuu, gua mah cemburu kalo gitu, kalo perlu gua hajar tu cewe yang matanya jelalatan"
"termasuk gua ga? kalo semisal gua yang digituin?"
"ga termasuk lo, kalo lo yang diliatin tinggal banting aja, trus muka lo gua bonyokin biar ga ada yang bisa genit genit ke lo"
"kok beda ya? tega banget lo ama gua njun!"
"iya jelas beda, soalnya lo buaya terbang lebih ganas dari pada buaya darat"
"bisa gitu anjing? HEBAT BENER GUA COK!"
BRAKK...
sedang asik bercanda, seorang pemuda yang seusia mereka datang dengan menggebrak meja. sontak renjun dan haechan kaget dan ingin rasanya memukul pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival to Love
Fanfictionhuang renjun mahasiswa pindahan dari china bertemu dengan seseorang yang menurutnya sangat menjengkelkan. seiring berjalannya waktu yang tadinya hanya sebatas saling tidak suka menjadi rival, sampai akhirnya salah satu dari mereka menawarkan hal yan...