"Hey, Park Joy. Lihat ini", ujar Vante tiba-tiba. Pemuda itu berdiri di salah satu sudut ruang kelas miliknya, kaki kanannya menekan pijakan pada sebuah benda tabung itu. Tangannya terlihat membuka kotak makanan itu dan menuangkan salad buatan milik Joy pada tabung tersebut.
"Kau keterlaluan!", bentak Nayeon. Atmosfer ruangan itu sontak berubah. Joy masih duduk dalam diamnya dan memakan sepotong kimbab dari box bento tersebut. Gadis ini bahkan masih mengunyah kimbab itu dengan tenang, tak seperti Nayeon ataupun Daniel yang tersulut emosi. Sedangkan Vante masih berdiri didekat tong sampah tersebut melipat kedua tangan didepan dadanya dan tersenyum miring pada Joy.
'BRAK!!!',
Semua yang di sana sontak memekik kaget. Joy bangkit dari kursinya dengan membawa box makanan dari Daniel. Gadis itu berjalan mendekati Vante langkah demi langkah dengan senyuman merekahnya disela-sela kesibukannya mengunyah kimbab buatan Daniel.
"CUIHH!", semua yang berada disana terdiam mematung. Dan menahan nafas mereka saking terkejutnya dengan aksi Joy yang kini menjadi tontonan.
Joy melepihkan semua kimbab kunyahannya pada wajah tampan Vante yang selalu ia puja.
"Kau!!", pekik Vante penuh emosi namun terlihat sibuk mengelap mukanya saat ini dengan sapu tangan miliknya sendiri.
"Haha!", tawa Joy dengan nada dibuat-buat. Dan...
"Tuhan!", pekik Jungkook terkejut. Nayeon dan Daniel sama kagetnya.
"Niel! Terima kasih atas kotak makananmu. Vante oppa bilang makananmu sangat lezat. Lihatlah... Dia makan sampai bajunya kotor semua begini", Vante menatap Joy dengan kaget dan mengepalkan kepalan tangannya erat-erat.
"PARK JOY!!!", teriak Vante penuh emosi begitu Joy meninggalkan kelasnya. Sedangkan murid-murid lain berbisik-bisik tentang Vante saat ini. Beberapa detik kemudian bahkan Park Joy dengan beraninya kembali ke kelas dimana Vante berada.
"Kau memanggilku? Ada apa? Kau perlu bantuanku?",
Daniel memukul jidatnya kini tak habis pikir. Sedangkan Jungkook mulai berdiri meraih lengan Vante untuk menjauh. Takut pertikaian akan semakin menjadi-jadi apalagi Vante dengan emosinya itu benar-benar menakutkan.
"GADIS SIALAN!", maki Vante dengan meneriaki Joy. Joy tersenyum tipis padanya, gadis ini menahan tangisannya sejujurnya.
"Sekarang kau pahamkan kenapa aku tak pernah bisa suka padamu? Laki-laki mana yang tahan dengan perilakumu?", tanya Vante dengan suara kerasnya. Tentu agar satu sekolah tahu bahwa Joy mengejarnya dan di tolak mentah-mentah.
"Kau pikir ada gadis yang mau dengan laki-laki payah sepertimu?", kali ini Daniel yang angkat bicara. Sebagian dari hatinya juga tidak suka jika gadis yang ia sukai diperlakukan dengan tidak wajar seperti ini. Persetan dengan persahabatannya dengan Vante.
Vante terlihat dengan emosi menaikan kepalan tangannya seolah akan menghajar Daniel saat ini. Daniel tak gentar sama sekali. Laki-laki ini bahkan sudah menggenggam kedua kerah seragam milik Vante.
"Cukup Tae! Niel! Hentikan. Ayo aku antar kau ke kelasmu Joy", Jungkook bangkit dan meraih tangan milik Joy menarik tangan gadis itu untuk segera pergi. Sedangkan Vante dan Daniel memilih untuk mundur menjauh dari tubuh masing-masing. Meskipun percikan api keduanya masih sangat teramat panas.
'hukk! Uhukk!', Joy terbatuk seolah-olah tersedak. Bisikan-bisikan anak lain pada kelas Vante semakin menjadi. Nayeon dengan cepat meraih botol minumnya dan memberikannya pada Joy.
"Gumawo, Sunbae", dan
'BYURR!'
Joy menatap Vante dengan dingin dan tertawa pelan dengan nada yang mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGONY VJOY (M)
RomanceKisah bagaimana senyuman secerah matahari itu memudar tergantikan dengan awan mendung yang perlahan-lahan menyelimuti senyuman itu dan membuat hujan yang perlahan menetes dari mata indah wanita itu. Tanpa tahu kapan hujan itu akan berhenti.